Sukses

Indonesia Cloud & Data Center Convention Kembali Digelar, Pengembangan AI Jadi Sorotan

Indonesia Cloud & Data Center Convention 2024 akan menjadi ajang pertemuan terbesar industri cloud dan data center di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Cloud & Data Center Convention 2024 akan kembali digelar pada 16 Mei 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Event ini disebut akan menjadi pertemuan industri terbesar tahun ini.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (15/5/2024), Indonesia Cloud & Data Center Convention 2024 diharapkan dapat mendorong kolaborasi, inovasi, dan berbagi pengetahui dalam ekosistem cloud maupun data center Indonesia termasuk dunia.

Nantinya, para peserta event ini akan mendapatkan wawasan berharga dari eksekutif tingkat C dan pemimpin industri tentang topik-topik seperti peran colocation dalam transformasi digital Indonesia, pembangunan data center di era AI, hingga penyimpanan cloud untuk perlindungan ransomware.

Selain itu, beberapa topik lainnya mencakup perkiraan permintaan data center, solusi berkelanjutan untuk data center ASEAN, integrasi AI untuk ketahanan data center, termasuk membangun infrastruktur TI yang Tangguh.

Event ini juga akan mengajak para peserta mempelajari solusi mutakhir melalui pembicaraan teknologi yang menampilkan studi kasus tentang transformasi bisnis dengan AI dan cloud hingga pencegahan pemadaman data center.

Para pemimpin industri di Alibaba Cloud, Shell Indonesia, Mitsubishi Heavy Industries, Huawei, IDCloudHOst, dan sejumlah perusahaan terkemuka akan membahas tentang tren terkini di teknologi data center maupun cloud.

Pada event itu pula, lebih dari 2.000 professional IT senior di global termasuk para pengguna, konsultan, hyperscaler, termasuk vendor atau penyedia layanan dalam berbagi informasi maupun pengalaman mereka.

Dalam event sebelumnya, Indonesia Cloud & Data Center Convention dihadiri pula oleh sejumlah eksekutif di tingkat C. Mereka menawarkan wawasan berharga dan membina kepemimpinan untuk strategi data center.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perusahaan Teknologi Lokal Ini Hadirkan Data Center yang Bisa Simpan Data Digital hingga 1.000 Tahun

Di sisi lain, Quadrant yang merupakan anak perusahaan RDS Group menghadirkan sejumlah produk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang mampu bersaing dengan perusahaan teknologi global.

Beberapa di antaranya, perusahaan teknologi asal Indonesia ini memperkenalkan produk bernama Cirrust yang menawarkan pendekatan holistik dalam mengelola dokumen.

Lalu ada Zeutschel Scanner yang memiliki kualitas hasil pindai beresolusi tinggi, konsisten, dan berstandar internasional.

Yang tak kalah mencuri perhatian adalah layanan data center bernama Piql untuk preservasi digital dokumen yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data digital hingga 1.000 tahun.

"Kami yakin solusi digital, terutama dalam integrasi data center berbasis automasi, akan memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan bisnis dan teknologi," ujar COO Quadrant, Nike Yolanda, melalui keterangannya, Senin (6/5/2024).

Ia menjelaskan Quadrant telah memperluas jangkauan bisnisnya ke ranah solusi IT.

"Melalui pemahaman mendalam terhadap dinamika dan perkembangan pesat, Quadrant muncul sebagai solusi terkemuka dalam dunia teknologi informasi yang andal dan inovatif," ucap Nike menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Siap Analisis Kebutuhan Unik Tiap Klien

Dengan pendekatan yang terstruktur dan jelas, para ahli Quadrant senantiasa mengamati serta menganalisis kebutuhan unik setiap klien.

Pemahaman tersebut menjadi dasar sebuah solusi yang dapat diimplementasikan secara langsung dan menjawab tuntutan bisnis saat ini.

Quadrant menawarkan teknologi dan solusi sebagai komitmen untuk mendorong kemajuan dalam dunia bisnis dan masyarakat di era digital yang terus berkembang. 

 

4 dari 4 halaman

Permintaan Data Center Terus Meningkat

Dengan semakin banyak startup dan perusahaan yang melakukan uji coba terhadap kecerdasan buatan (AI), permintaan terhadap data center semakin meningkat.

Perusahaan riset asal Jerman, Statista, memperkirakan produksi data global akan mencapai 181 zettabyte (satu zetta adalah satu miliar kali satu triliun) pada tahun 2025, meningkat 90% dari tahun 2022. 

Namun, data center memerlukan lahan dan energi listrik yang cukup besar, menjadikan data center sulit untuk dibangun secara cepat dengan jumlah yang mas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.