Sukses

Twitter Alias X akan Tampilkan Judul Berita Lagi di Unggahan

Elon Musk mengatakan bahwa X atau Twitter akan menampilkan berita utama di kartu pratinjau dengan URL di platform lagi setelah menghapusnya pada bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengatakan bahwa X atau Twitter akan menampilkan berita utama alias headline di kartu pratinjau dengan URL di platform lagi setelah menghapusnya pada bulan lalu.

Dilansir Tech Crunch, Minggu (26/11/2023), Elon Musk mengungkapkan melalui unggahan di X, dalam pembaruan yang akan datang. Perusahaan akan menempatkan judul di bagian atas gambar Kartu URL. 

Elon Musk tidak menyebutkan jadwal spesifik peluncurannya atau memberikan contoh seperti apa bentuk kartu tersebut.

Sebelumnya, rencana Musk untuk berhenti menampilkan judul berita dengan URL dalam pratinjau sudah ada sejak Agustus 2023 lalu. Kemudian, rencana tersebut terealisasikan pada bulan Oktober.

Pada saat itu, sang pemilik Twitter mengatakan penghapusan judul berita di unggahan adalah untuk “meningkatkan estetika.” 

Namun, karena perubahan ini pengguna harus mengeklik atau mengetuk kartu URL untuk bisa melihat judul berita. Untuk menyiasati perubahan ini, penerbit mulai menulis judulnya sendiri pada gambar dan mengunggah link-nya secara terpisah atau menyertakan judul pada gambar kartu pratinjau yang dibuat.

Adapun tampilan berita tanpa judul ini mulanya didorong oleh Elon Musk sendiri. Musk mengajak pengguna untuk mengunggah lebih banyak konten ke aplikasi X secara langsung, dalam upaya membantu meningkatkan keterlibatan di platform.

Mengutip techweez, tautan di X kurang mendapat perhatian karena algoritme mencoba mengoptimalkan waktu yang dihabiskan di aplikasi X alias Twitter. Musk menjelaskan dalam sebuah unggahan, waktu yang dihabiskan di Twitter akan lebih sedikit jika orang mengklik tautan.

Selain itu, langkah ini merupakan bagian dari rencananya untuk meningkatkan keterlibatan pengguna di platform tersebut saat ia mendorong citizen journalism di X melalui konten berdurasi panjang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Ungkap Perubahan Algoritma X

Di samping itu, aplikasi media sosial X, atau sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, disebut akan meluncurkan “pembaruan besar” pada algoritmanya. Kabar ini diungkapkan secara langsung oleh Elon Musk melalui unggahan terbaru di akun X-nya.

Dilansir Tech Crunch, Rabu (15/11/2023), alih-alih menampilkan unggahan populer dan trending, X akan menampilkan posting-an dari akun-akun kecil.

Posting-an dan akun-akun kecil tersebut mencakup jaringan di luar “teman dan pengikut” pengguna. Artinya, perubahan tersebut akan mencoba memperkenalkan pengguna ke akun baru yang mungkin menarik bagi mereka.

Perubahan ini juga akan memberikan peluang bagi kreator kecil untuk ditemukan oleh khalayak yang lebih luas. Inilah yang sedang direncanakan oleh Musk, mengubah X menjadi platform kreator.

Musk telah mengungkap bahwa pembaruan algoritma ini akan diluncurkan dalam beberapa hari ke depan dan akan dijadikan open source.

3 dari 4 halaman

Para Pengiklan Ramai-Ramai Tinggalkan X Twitter, Buntut Cuitan Elon Musk soal Teori Konspirasi Antisemit

Sementara itu, belakangan ini, para pengiklan di aplikasi X alias Twitter berbondong-bondong meninggalkan platform media sosial tersebut.

Bukan tanpa alasan, para pengiklan yang di antaranya meliputi Disney, IBM, Lionsgate, dan sebagainya, khawatir iklan mereka muncul di samping konten pro-Nazi dan ujaran kebencian di X.

Ditambah lagi, baru-baru ini Elon Musk menambah ketegangan dengan membuat postingan yang mendukung teori konspirasi antisemit, seperti yang diwartakan AP News, Senin (20/11/2023).

Sebuah laporan dari kelompok advokasi liberal Media Matters mengatakan, iklan dari Apple dan Oracle ditempatkan di samping postingan antisemit tersebut.

Tidak hanya itu, mereka juga menemukan iklan dari Amazon, NBA Mexico, NBCUniversal dan lainnya di samping tagar nasionalis kulit putih.

Berkaitan dengan ini, IBM, NBCUniversal dan perusahaan induknya Comcast mengatakan minggu ini berhenti beriklan di aplikasi X setelah sebuah laporan mengatakan iklan mereka muncul bersamaan dengan materi yang memuji Nazi.

“IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Comcast dan NBCUniversal juga telah mengkonfirmasi pada Sabtu (18/11/2023) bahwa perusahaan tersebut telah “menjeda” iklan mereka di X.

Sementara itu, cabang eksekutif Uni Eropa mengatakan secara terpisah pada Jumat (17/11/2023) bahwa mereka menghentikan sementara iklan di X dan platform media sosial lainnya, sebagian karena meningkatnya ujaran kebencian. 

Pada hari yang sama, Disney, Lionsgate dan Paramount Global juga mengatakan mereka menangguhkan atau menghentikan sementara iklan di X.

Meski beberapa perusahaan telah mengambil tindakan, sejauh ini Apple, Oracle dan Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait persoalan ini.

4 dari 4 halaman

Unggahan di X Jadi Sorotan

Elon Musk telah menghadapi tuduhan menoleransi pesan-pesan antisemit di platform tersebut sejak membelinya tahun 2022 lalu. Dan konten-konten di aplikasi X semakin mendapat perhatian sejak terjadinya perang antara Israel dan Hamas.

Terkait unggahan Musk, juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengungkapkan, “Kami sangat mengutuk promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai inti kami sebagai orang Amerika."

CEO X sekaligus mantan eksekutif NBCUniversal Linda Yaccarino mengatakan bahwa “pandangan X selalu sangat jelas bahwa diskriminasi oleh semua orang harus dihentikan secara menyeluruh.”

“Dalam hal ini, sangat jelas upaya kami untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi. Tidak ada tempat untuk hal tersebut di mana pun di dunia ini — hal ini jelek dan salah,” kata Yaccarino.

Dan diketahui, kini akun-akun yang ditemukan oleh Media Matters memposting materi antisemit tidak lagi dapat dimonetisasi dan postingan tertentu akan diberi label “media sensitif,” menurut pernyataan dari X.

Namun, Musk mengecam Media Matters sebagai “organisasi jahat.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini