Sukses

Microsoft Diam-Diam Tutup Windows 10 Mobile App Store, Bagaimana Nasib Pengguna?

Microsoft hentikan platform Windows 10 Mobile, perusahaan diam-diam mematikan toko aplikasi Microsoft Store pada platform ini.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft resmi menghentikan platform Windows 10 Mobile. Perusahaan perangkat lunak ini diam-diam mematikan fungsi inti toko aplikasi Microsoft Store pada platform ini.

Dilansir Gizmochina, Selasa (14/11/2023), pengguna melaporkan beranda toko sudah tidak bisa diakses, halaman pengunduhan dan pembaruan aplikasi juga gagal dimuat. Selain itu, halaman detail aplikasi mengalami masalah. 

Hal ini mengikuti keputusan Microsoft pada bulan Desember 2019, untuk mengakhiri dukungan semua perangkat Windows 10 Mobile. Keputusan ini bersamaan dengan ditutupnya Windows Phone 8.1 store pada periode sama.

Meskipun dukungan perangkat telah dihentikan, toko aplikasi Microsoft Store tetap beroperasi untuk sementara waktu. 

Microsoft telah meyakinkan pengguna meskipun sistem operasi tidak akan menerima pembaruan lebih lanjut, toko aplikasi akan terus berfungsi. Perusahaan menyerahkan dukungan aplikasi dan perangkat lunak kepada kebijaksanaan pengembang dan OEM.

Sekadar diketahui, fitur penting Windows 10 Mobile adalah dukungan sideloading, di mana pengguna bisa menginstal aplikasi dari luar Microsoft Store. Kemampuan ini tetap menjadi alternatif penting bagi pengguna, terutama setelah toko tidak berfungsi. 

Namun menariknya, beberapa pengguna kini melaporkan toko tersebut kembali berfungsi normal setelah menginstal paket offline terbaru.

Terlepas dari itu, Microsoft rupanya telah mengalihkan fokus utamanya dari platform seluler ke AI (kecerdasan buatan) dan pasar PC. Dan baru-baru ini, CEO Microsoft Satya Nadella mengakui penghentian Windows Phone adalah sebuah kesalahan.

Hal ini dikarenakan, meskipun pasar PC memberikan keuntungan lebih bagi Microsoft, tetapi pasar perangkat seluler terus berkembang dengan munculnya berbagai produk baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bos Microsoft Menyesal Keluar dari Bisnis Ponsel dan Setop Windows Phone

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Business Insider, Nadella mengakui kalau keluarnya Microsoft dari bisnis ponsel pintar dalam hal ini Windows Phone, seharusnya bisa ditangani dengan lebih baik.

Hal tersebut diungkap bos Microsoft itu saat mendapatkan pertanyaan tentang kesalahan strategi atau keputusan yang salah, yang mungkin dia sesali.

Nadella sendiri menjadi CEO Microsoft pada tahun 2014, meneruskan posisi itu dari Steve Ballmer. Setahun kemudian, dia menghapus USD 7,6 miliar terkait akusisi Microsoft atas bisnis ponsel Nokia.

"Keputusan yang menurut saya dibicarakan banyak orang – dan salah satu keputusan tersulit yang saya buat ketika menjadi CEO – adalah keluarnya kami dari apa yang saya sebut sebagai mobile phone seperti yang didefinisikan saat itu."

"Kalau dipikir-pikir lagi, saya pikir mungkin ada cara untuk mewujudkannya dengan menciptakan kembali kategori komputasi antara PC, tablet, dan ponsel," kata Satya Nadella, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (1/11/2023).

Nadella menjadi CEO Microsoft ketiga yang mengakui kesalahan perusahaan tersebut. Sebelumnya, co-founder dan mantan CEO, Bill Gates, mengatakan bahwa "kesalahan terbesarnya" adalah karena Microsoft kalah dari Android.

Google mengakuisisi Android pada tahun 2005 seharga USD 50 juta, dan mantan CEO Eric Schmidt mengakui pada tahun 2012, fokus awal Google adalah mengalahkan upaya awal Microsoft Windows Mobile.

3 dari 4 halaman

Eks-CEO Microsoft Lain yang Menyesal

Selain itu, eks-CEO Microsoft lainnya, Steve Ballmer, mengakui mereka lamban dalam menanggapi ancaman Android dan iPhone dengan fokus pada upaya di Windows Phone.

Ia bahkan sempat meremehkan iPhone dengan menyebutnya "ponsel termahal di dunia dan tidak menarik bagi pelanggan bisnis karena tidak memiliki keyboard."

Ballmer pada tahun 2013 pun mengaku dirinya menyesal tidak fokus pada bisnis ponsel lebih awal,

"Saya menyesal ada suatu periode di awal tahun 2000-an ketika kami begitu fokus pada apa yang harus kami lakukan di Windows (Vista) sehingga kami tidak dapat memindahkan talenta ke perangkat baru yang disebut ponsel," katanya.

"Itu adalah hal yang paling saya sesali," pungkas Ballmer.

4 dari 4 halaman

Fokus ke Aplikasi Android dan iOS

Microsoft sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa Windows Phone sudah mati, beberapa tahun setelah penghapusan bisnis ponsel Nokia.

Microsoft merilis ponsel Surface Duo dan Surface Duo 2 yang didukung Android, tapi tanpa adanya penerus dan kurangnya update perangkat lunak, sehingga tak jelas bagaimana masa depan perangkat tersebut.

Selama beberapa dekade terakhir, Microsoft pun lebih fokus pada aplikasi untuk Android dan iOS. Mereka terus memperbarui aplikasi Phone Link untuk menghubungkan ponsel Android dan bahkan iPhone ke Windows.

Selain itu, Microsoft juga memiliki relasi yang dekat dengan Samsung, untuk memastikan aplikasi Office selulernya telah diinstal sebelumnya di ponsel Android dari perusahaan asal Korea Selatan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.