Sukses

Google Rayakan Halloween dengan Animasi Hantu Lucu di Laman Pencarian, Ini Cara Melihatnya

Google Search menampilkan animasi hantu lucu untuk memeriahkan hari Halloween.

Liputan6.com, Jakarta - Memeriahkan Halloween, laman pencarian Google menampilkan animasi lucu yang tampil apabila pengguna mengetikkan kata kunci yang terkait dengan hari itu.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (31/10/2023), saat pengguna mengetikkan kata yang terkait "Halloween" seperti "Halloween 2023", nantinya muncul dua tombol di layar bagian bawah laman pencarian Google.

Di tombol sebelah kiri, terdapat ikon hantu lucu yang apabila diklik, akan memunculkan animasi hantu-hantu berwarna hijau nan imut yang beterbangan memenuhi layarmu, lalu menghilang.

Nantinya, pengguna Google Search bisa membagikan pengalamannya menemukan animasi hantu-hantu lucu tersebut, melalui tombol di sebelah kanan. Halloween sendiri diperingati di banyak negara pada tanggal 31 Oktober.

Di negara-negara barat, orang-orang memperingatinya dengan mengenakan kostum, mendekorasi rumah, dan mengikuti aktivitas seperti trick-or-treat, di mana anak-anak pergi dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan permen dan camilan lainnya.

Mengutip Citizen6, Halloween dikaitkan dengan simbol-simbol seperti jack-o'-lantern, kelelawar, dan kucing hitam, yang sering digunakan untuk mendekorasi rumah dan ruang pesta.

Banyak orang juga menghadiri pesta Halloween, di mana mereka dapat bermain game, bercerita, dan bersenang-senang sambil menikmati makanan dan minuman.

Di beberapa budaya, Halloween Day juga merupakan waktu bagi orang untuk mengenang dan menghormati orang mati, dan terkadang dikaitkan dengan tema supernatural.

Di Amerika Serikat, Halloween menjadi populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, sebagian berkat imigran Irlandia dan Skotlandia yang membawa serta tradisi Halloween mereka.

Saat ini, Halloween dirayakan di banyak negara dan telah menjadi hari libur komersial besar, dengan orang-orang menghabiskan miliaran dolar untuk kostum, dekorasi, dan barang-barang terkait Halloween lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Google Search Hadirkan Fitur Latihan Bicara Bahasa Inggris

Sebelumnya, Google Search baru saja meluncurkan sebuah fitur yang membantu pengguna untuk belajar berbicara dalam bahasa Inggris.

Christian Plagemann, Director; dan Katya Cox, Product Manager, Google Research dalam blog resmi Google mengatakan, fitur ini sudah bisa dicoba buat para pengguna Android di Argentina, Kolombia, India, Indonesia, Meksiko, dan Venezuela.

 Nantinya, fitur latihan bicara bahasa Inggris dari Google ini akan diperluas ke lebih banyak negara dan bahasa di masa mendatang.

"Google Search sudah menjadi alat yang berharga bagi pelajar bahasa, menyediakan terjemahan, definisi, dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan kosa kata," ujar keduanya.

"Kini, pelajar yang menerjemahkan ke atau dari bahasa Inggris di ponsel Android akan menemukan pengalaman latihan berbicara bahasa Inggris baru dengan masukan yang dipersonalisasi," tulis Google, dikutip Selasa (24/10/2023).

3 dari 4 halaman

Gunakan AI dan ML

Menurut Google, pengguna nantinya akan diberikan kata-kata yang biasa dipakai sehari-hari, untuk kemudian membuat jawaban lisan mereka sendiri, memakai kosakata yang disediakan.

Sesi latihan belajar Bahasa Inggris ini bakal berlangsung selama tiga sampai lima menit, dan nantinya, akan ada feedback yang dipersonalisasi, serta opsi untuk ikut ke pengingat latihan harian.

Di sesi latihan, pengguna juga bisa men-tap kata yang tidak mereka pahami, untuk melihat terjemahan kata tersebut, yang mempertimbangkan kata-kata itu dalam sebuah konteks.

Mengutip Tech Crunch, Google memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan machine learning untuk fitur ini. Salah satu teknologi yang dipakai adalah Deep Aligner, yang menghubungkan berbagai kata untuk menciptakan makna dan menyarankan terjemahan.

 

4 dari 4 halaman

Bukan untuk Gantikan Metode Belajar yang Ada

Tim lain juga mengadaptasi model koreksi tata bahasa, agar teks berfungsi pada transkripsi ucapan, khususnya bagi pengguna yang memiliki ucapan beraksen. Tim Google Research juga membuat model terpisah, untuk mendukung komponen feedback semantik dari pengalaman tersebut.

Sementara tim yang sama, membuat model lain untuk memperkirakan kompleksitas kalimat, frasa, atau kata individual untuk "menantang pelajar secara tepat sesuai tingkat kemampuan mereka." 

Google juga mengatakan mereka menggaet "ahli bahasa, guru, dan pakar pedagogi ESL/EFL", untuk menciptakan pengalaman bimbingan bahasa dalam Search, sehingga melibatkan pakar manusia dalam konten.

Google juga menegaskan, fitur ini dirancang bukan untuk menggantikan metode pembelajaran yang sudah ada. Alih-alih, mereka mengklaim, fitur ini dapat dipakai sebagai pendamping layanan dan sumber belajar lainnya seperti bimbingan pribadi, aplikasi mobile, atau kelas bahasa.

(Dio/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.