Sukses

Vokasi UI Ajak Anak SD Belajar Tata Kota Pakai Game Roblox

Program Pengabdian Masyarakat yang dilakukan Vokasi UI mengajak anak-anak SD untuk belajar tentang tata kota melalui game Roblox

Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma buat bersenang-senang saja, game Roblox juga bisa menjadi sarana belajar untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD). Hal ini seperti yang dilakukan oleh Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI).

Beberapa waktu lalu, Vokasi UI mengajak anak-anak SD kelas 4 sampai 6 di wilayah Jabodetabek, untuk ikut berpartisipasi membuat rancangan tata kota, melalui game Roblox.

Kegiatan bertajuk Perancangan Tata Kota melalui Game Roblox bagi Generasi Alfa yang digelar Vokasi UI ini bertujuan untuk melatih anak-anak belajar urun pendapat dalam perencanaan kota.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada April hingga Juni 2023, serta diselenggarakan oleh tiga program studi dari Departemen Sosial Humaniora Terapan.

Tiga program studi tersebut yaitu Manajemen Bisnis Pariwisata, Produksi Media, dan Hubungan Masyarakat.

Poeti Nazura Gulfira Akbar, Ketua Pengabdi mengatakan, penggunaan game sebagai media pembelajaran diharapkan bisa membuka mata khalayak, bahwa game tidak selalu memberikan pengaruh buruk bagi generasi muda.

Menurut Poeti, buat generasi Alfa yang sangat akrab dengan teknologi digital, pemakaian game sebagai bentuk arena belajar dan berkreasi adalah hal yang menyenangkan.

Sehingga menurutnya, tidak mengherankan jika eksplorasi anak terkait persepsi kota yang ideal melalui penggunaan game Roblox, bisa digali secara mendalam.

"Persepsi anak atas kota ideal, terutama terkait pembangungan Ibu Kota Nusantara, penting karena mereka yang akan menempati dan mengembangkan kota tersebut," ujar Poeti mengutip siaran pers, Jumat (23/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Persepsi Kota yang Ideal Menurut Anak

Dalam program pengabdian masyarakat ini, para siswa peserta melaksanakan beberapa tahapan.

Pertama, para peserta diminta membuat denah kota di rumah masing-masing selama seminggu. Kemudian, saat kegiatan berlangsung, mereka diarahkan untuk membangun denah kota.

"Dari denah tersebut, peserta diwawancara untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi mereka atas perencanaan pembangunan kota," Poeti mengungkapkan. Berdasarkan denah kota yang dibuat, terlihat beberapa persepsi anak mengenai kota yang ideal.

Terlihat, generasi Alfa rata-rata menginginkan kota dengan tingkat polusi rendah, memiliki akses mudah ke pelayanan publik dan fasilitas umum di sekitar pemukiman; serta perkantoran dan sekolah yang dapat dijangkau dengan jalan kaki.

Persepsi tersebut senada dengan keinginan mereka untuk tinggal di kota berpolusi rendah.

Di akhir sesi, para dosen kemudian memberikan materi terkait kota yang ideal menurut urban planning, penggunaan game sebagai alat edukasi, serta branding kota.

3 dari 3 halaman

Tips Agar Anak Tetap Aman Saat Main Roblox

Kaspersky beberapa waktu lalu memberikan sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menghindari bahaya yang mengintai saat bermain Roblox.

Beberapa di antaranya bisa diajarkan oleh ke anak-anak mereka, untuk menghindari ancaman bahaya di ruang online. Berikut yang harus dilakukan:

  1. Jangan bagikan nama asli, tempat tinggal, sekolah, atau informasi pribadi lainnya yang dapat membantu penyerang mengidentifikasi Anda di dunia nyata;
  2. Hanya mengobrol dengan pengguna yang Anda kenal secara pribadi; jangan mengobrol dengan orang asing di Roblox atau di mana pun;
  3. Gunakan kata sandi yang rumit dan unik dan selalu akhiri sesi di akhir permainan, terutama jika Anda memilih untuk terhubung dari perangkat yang tidak dikenal. Jangan lupa untuk menggunakan otentikasi dua faktor;
  4. Roblox menggunakan sistem pemantauan konten internal dan jika ditemukan iklan yang tidak diinginkan, kecurangan online, berbagai jenis pelecehan atau agresi terhadap Anda atau pengguna lain, segera melapor ke moderator;
  5. Evaluasi secara kritis informasi yang Anda temui di dunia game. Pelaku dapat menggunakan berbagai teknik, termasuk rekayasa sosial. Misalnya, mereka mungkin menawarkan hadiah dalam bentuk mata uang dalam game (Robux) untuk mendapatkan informasi pribadi. Jika seseorang menawarkan ini kepada Anda, maka kemungkinan besar itu adalah penipuan yang memiliki "kepentingan sendiri".
  6. Gunakan solusi antivirus dan program kontrol orang tua untuk memastikan anak Anda dapat menggunakan Internet dengan aman.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.