Sukses

Tips untuk Orangtua Meningkatkan Literasi Digital pada Anak di Era Internet

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara meningkatkan literasi digital pada anak di era internet sekarang.

Liputan6.com, Jakarta - Literasi digital tidak dimungkiri merupakan syarat penting yang perlu dimiliki saat ini. Sebab, literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari banyak sumber yang bisa diakses lewat komputer atau perangkat lainnya.

Literasi digital pun perlu dimiliki oleh semua orang, termasuk anak-anak. Menurut blogger Shafira Adlina yang menaruh perhatian pada dunia parenting, literasi digital tidak hanya punya kaitan erat dengan teknologi, tapi kemauan untuk belajar, berpikir kritis dan inovatif.

Terlebih, kehadiran jaringan internet yang terus berkembang cepat, termasuk salah satunya yang dihadirkan oleh IndiHome dari Telkom Indonesia. Untuk itu, Shafira menuturkan, orang tua sewajarnya bisa meningkatkan kemampuan literasi digital pada anak.

Shafira pun membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan para orangtua untuk bisa meningkatkan literasi digital pada anak. Berikut ini ada beberapa tips yang perlu diketahui orangtua untuk membangun pondasi literasi untuk anak di zama sekarang.

Ajarkan Anak Tahan Pandangan

Hal pertama yang perlu diketahui orangtua adalah mempersiapkan anak masuk ke dunia digital bukan berarti harus memberikan gadget pada bayi. Namun, anak perlu diajarkan jika pemakaian gadget memiliki batasan waktu.

Selain itu, akses internet juga perlu dibatasi untuk mencegah anak melihat situs yang tidak diinginkan. Prinsip yang ditekankan adalah anak-anak perlu menahan pandangan serta menjaga kemaluan.

Alasannya, apabila otak anak rusak, kemaluannya tidak bisa dikendalikan. Jika orangtua tidak membicarakan hal tersebut, anak tidak tahu caranya bersikap. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Akses Internet

Bangun Komunikasi dengan Anak

Orangtua harus mengedepankan komunikasi sebagai pengganti gadget. Sebagai contoh, ajak anak bicara tiap kali pulang sekolah atau berkegiatan.

Hal kecil di sekolah seperti tugas menumpuk, teman jahil atau guru menyebalkan bisa menjadi hal berat untuknya. Dengan berkomunikasi, anak akan merasa didengarkan perasaannya.

Orangtua juga perlu menanyakan soal perasaannya di hari itu, apa yang membuatnya bahagia dan apa yang membuatnya sedih. Jadi, anak akan mudah bercerita pada orangtua tiap kali merasakan sesuatu.

Tidak hanya itu, orangtua juga harus menyediakan alternatif lain saat dibatasi memakai gadget, terutama saat ayah atau ibu tidak di rumah. Anak bisa diikutkan les berenang, main basket, les musik, atau hal lain yang disukainya.

 

3 dari 3 halaman

Selalu Temani Anak saat Berinternet

Temani Anak Saat Berselancar di Internet

Terakhir, hal penting yang perlu dilakukan orangtua saat memperkenalkan internet pada anak adalah mendampingi mereka.

Meski saat ini sulit untuk tidak memperkenalkan anak dengan dunia internet, orangtua tetap perlu memberikan pijakan dan pengawasan.

Terlebih, anak di bawah 7 tahun yang belum sempurna perkembangan otaknya. Sudah layak, orangtua mendampingi dan mengawasi apa saja yang diakses maupun ditonton oleh anak-anak.

"Saya sendiri suka sedih, jika menemukan anak-anak yang dibiarkan menonton YouTube, Shorts, TikTok atau video-video portrait lainnya secara bebas," tutur Shafira.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.