Sukses

Gerhana Matahari Hibrida Bisa Dilihat di Indonesia Jam Berapa?

Simak informasi berikut ini untuk mengetahui waktu pengamatan untuk melihat Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Gerhana Matahari Hibrida dikenal sebagai salah satu fenomena yang unik karena sebagian wilayah yang dilalui jalur gerhana akan mengalami dua peristiwa berbeda, yakni Gerhana Matahari Total dan wilayah lain mengalami Gerhana Matahari Cincin.

Menurut Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad, Gerhana Matahari Hibrida juga spesial karena sangat jarang terjadi. Peristiwa ini pun disaksikan oleh masyarakat di Indonesia.

Lantas, kapan gerhana Matahari hibrida (Gerhana Matahari Hibrida jam berapa) bisa diamati oleh masyarakat? Menurut Johan, peristiwa ini bisa diamati dengan waktu yang berbeda tergantung wilayahnya. 

"Gerhana Matahari total akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang terbilang singkat kurang lebih 1 menit, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial. Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana Matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik," tutur Johan seperti dikutip dari situs resmi BRIN, Kamis (20/4/2023).

BRIN memperkirakan, kontak Gerhana Matahari Total di Biak, Papua akan dimulai dengan gerhana sebagian pada pukul 12.20 WIT. Lalu, gerhana total terjadi pada pukul 13.56 WIT, dan puncak gerhana total pukul 13.57 WIT.

Sementara akhir Gerhana Matahari Total pukul 13.57 WIT, dan akhir Gerhana Sebagian pada 15.26 WIT. Untuk wilayah Barat, Gerhana Matahari Sebagian yang diamati dari Lampung dan Jakarta mulai pukul 09.31 WIB.

Lalu, puncak Gerhana Sebagian pada pukul 10.44 WIB dan akhir gerhana sebagian pada pukul 12.02 WIB. Meski fenomena yang spesial, Johan menyarankan masyarakat tidak mengamati Matahari secara langsung.

"Alat yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana Matahari adalah teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan kamera pinhole (lubang jarum)," tuturnya menjelaskan.

Sementara Observatorium Bosscha yang juga melakukan pengamatan menyebut gerhana ini bisa diamati melalui Pulau Kisar, Maluku dengan waktu sebagai berikut : 11,47 WIT (mulai gerhana), 13:22:34 WIT (mulai total), 13:23:07 WIT (puncak gerhana), 13:23:42 WIT (berakhir total), dan 14:58 (berakhir gerhana). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Wilayah dan Waktu Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida

Lalu merujuk laman BRIN pula, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.

Sementara Medan, menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.

Lalu Jayapura, akan jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.

Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit

Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.

3 dari 5 halaman

Link Live Streaming Gerhana Matahari Hibrida Hari Ini, Kamis 20 April 2023

Hari ini, Kamis (20/4/2023), Indonesia bakal disambangi fenomena alam gerhana matahari hibrida.

Mengingat berbahayanya pengamatan langsung secara kasat mata, serta tidak semua orang bisa mengakses fasilitas pemantauan offline, untungnya beberapa instansi menyediakan siaran langsung gerhana matahari 2023.

Beberapa instansi seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), juga menyediakan live streaming agar masyarakat dapat menyaksikan gerhana secara online dengan aman.

Selain itu, kanal-kanal dari luar Indonesia, juga menayangkan siaran langsung gerhana matahari 20 April 2023, seperti dari negara lain yang akan kebagian fenomena alam ini, yaitu Australia.

Link Live Streaming Gerhana Matahari 20 April 2023

Berikut ini Tekno Liputan6.com bagikan beberapa link live streaming pengamatan gerhana matahari pada 20 April 2023, dari beberapa saluran.

  • YouTube BRIN Indonesia - https://www.youtube.com/watch?v=fZhOK-kzRcc
  • Situs BMKG - https://gerhana.bmkg.go.id/livestream
  • YouTube Bosscha Observatory - https://www.youtube.com/watch?v=IrRlomdgtDQ
  • YouTube NASA - https://www.youtube.com/watch?v=S2U3a1xXv8k
  • YouTube timeanddate - https://www.youtube.com/watch?v=ifILl7GeZpE

Menurut Observatorium Bosscha, Gerhana Matahari terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam posisi segaris, menjadikan bayangan Bulan jatuh di permukaan Bulan.

Di Gerhana Matahari Hibrida, akan terjadi dua fenomena Gerhana Matahari sekaligus, di mana gerhana akan dimulai sebagai Gerhana Matahari Cincin, kemudian Gerhana Matahari Total, dan berakhir dengan Gerhana Matahari Cincin.

4 dari 5 halaman

Penjelasan Gerhana Matahari Hibrida

BRIN menjelaskan bahwa Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana, ada daerah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan ada juga yang mengalami Gerhana Matahari Cincin.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan tertutupi Bulan.

Dalam Gelar Wicara oleh Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu, Premana W. Premadi, pengajar di Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan saran jika ingin mengamati gerhana matahari.

Kata Premadi, jangan sekali-kali melihat secara kasat mata atau langsung, ke arah matahari maupun fenomena yang menyertainya seperti Gerhana Matahari.

"Apalagi jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop, harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter)," kata mantan Kepala Observatorium Bosscha ITB tersebut.

"Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," imbuhnya. 

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Mengenal Gerhana Matahari (Liputan6.com/Deisy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.