Sukses

Gran Turismo dan Just Dance Dipertandingkan di Olympic Esports Series 2023, Tak Ada MLBB

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengungkapkan sembilan judul game yang dipertandingkan di Olympic Esports Series 2023. Namun, judul yang banyak dikenal hanya segelintir.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) mengungkapkan sembilan game yang bakal dipertandingkan di Olympic Esports Series 2023.

Mengutip laman resmi Olimpiade, Senin (6/3/2023), Olympic Esports Series 2023 sendiri merupakan kompetisi olahraga virtual yang diselenggarakan oleh IOC, dengan menggandeng International Federations dan penerbit game.

Namun, jika kamu berharap judul-judul seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), Valorant, Dota 2, League of Legends, CS:GO, atau PUBG akan ada di daftar mereka, pupuskan harapanmu.

Pasalnya, sembilan game yang dipertandingkan adalah game yang benar-benar mendekati olahraga di dunia nyata. Di antara game-game ini, yang familiar di telinga gamer mungkin seperti Just Dance, Gran Turismo, dan Chess.com.

Daftar 9 Game di Olympic Esports Series 2023

  • Panahan - Tic Tac Bow
  • Baseball - WBSC eBASEBALL: POWER PROS
  • Catur - Chess.com
  • Sepeda - Zwift
  • Dansa - Just Dance
  • Motor sport - Gran Turismo
  • SailingVirtual Regatta
  • Taekwondo - Virtual Taekwondo
  • Tenis - Tennis Clash

Olympic Esports Series 2023 sudah dimulai 1 Maret yang lalu, dengan mengundang para pemain profesional dan amatir dari seluruh dunia, untuk babak kualifikasi di sejumlah game.

Nantinya, gelaran final Olympic Esports Series 2023 bakal diselenggarakan secara tatap muka untuk pertama kalinya di Singapura pada 22 sampai 25 Juni 2023, di Suntec Centre. Pertandingan juga disiarkan di Olympics.com dan kanal-kanal online Olimpiade lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dorong Pengembangan Olahraga Virtual

IOC mengklaim, Series 2021, yang digelar jelang Olimpiade Tokyo 2020, menarik lebih dari 250 ribu peserta dari 100 negara untuk mengikuti kompetisi.

Mengutip Engadget, rangkaian kompetisi ini adalah bagian dari upaya IOC untuk melibatkan orang-orang muda, serta menyediakan gerbang bagi mereka ke dalam olahraga.

Rencana strategis yang disetujui oleh IOC pada tahun 2021, mencakup rekomendasi untuk "mendorong pengembangan olahraga virtual dan lebih jauh terlibat dengan komunitas video game."

Bagian dari ini melibatkan upaya untuk "memperkuat peran dan tanggung jawab (federasi internasional) dalam membangun bentuk olahraga virtual dan simulasi sebagai disiplin dalam peraturan dan strategi mereka." 

3 dari 3 halaman

Menjembatani Olahraga dan Ruang Gaming

Vincent Perieira, Head of Virtual Sport and Gaming mengatakan kepada Evening Standard, bahwa ide awalnya benar-benar menjembatani antara olahraga dan ruang gaming.

"Kami tidak membuat pertentangan antara olahraga dan permainan. Intinya sebenarnya... bagaimana kita bisa mendorong orang untuk melakukan keduanya agar tetap seimbang," ujarnya.

Masuk akal jika Esports Series merupakan versi virtual dari disiplin olahraga tradisional, mengingat aturan dasar dari olahraga-olahraga ini secara umum harus mudah dipahami peserta dan penonton.

Di sisi lain, tidak adanya game-game "esports tradisional" yang banyak dikenal dan dipertandingkan selama ini, mungkin malah membuat banyak gamers tidak terlalu peduli dengan Olimpiade Esports.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.