Sukses

Kominfo: 5Gnow.id Jadi Platform Kolaboratif dan Pusat Informasi 5G di Indonesia

Portal 5Gnow.id akan berfungsi sebagai hub untuk berbagi update terbaru tentang perkembangan 5G yang sedang berlangsung di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah platform kolaborasi bernama 5Gnow.id, yang berisi berbagai informasi mengenai perkembangan 5G di Indonesia, baru saja diluncurkan.

Platform ini didukung oleh sejumlah pemangku kepentingan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, di mana akan menyalurkan beragam inisiatif serta pengembangan baru untuk mendukung percepatan perkembangan teknologi dan tranformasi digital di Indonesia.

Denny Setiawan selaku Direktur Penataan Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi dan mendukung penuh portal 5Gnow.id.

"Portal 5Gnow.id akan berfungsi sebagai hub untuk berbagi update terbaru tentang perkembangan 5G yang sedang berlangsung di Indonesia," katanya, dikutip Kamis (2/3/2023).

Ia menjelaskan portal ini dirancang sebagai platform kolaboratif yang melibatkan secara aktif para pemangku kepentingan, baik lokal maupun global, sehingga dapat tetap mendapatkan informasi terbaru, sekaligus dapat memberikan umpan balik yang berharga terkait dengan inisiatif dan kebijakan 5G.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Teguh Prasetya, menilai perkembangan pasar 5G di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.

5G memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk juga mendukung pengembangan IoT, AI, Big Data, dan metaverse.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kontribusi 5G di Indonesia

Merujuk pada riset Institut Teknologi Bandung, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp 2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030.

Angka itu bahkan berpotensi melonjak menjadi Rp 3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035.

“5Gnow.id akan menjadi hub berisi informasi terkini terkait pengembangan 5G di Indonesia. Juga mengumpulkan informasi dari regulator, ekosistem dan pelaku industri sekaligus mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam memberikan kabar terbaru seputar 5G dan teknologi pendukung kedepannya,” ucap Teguh memaparkan.

Head of Asia Pacific Global System for Mobile Communications Association (GSMA) Julian Gorman, menyampaikan 5Gnow.id akan menginspirasi pemikiran baru tentang peran 5G dalam membangun masyarakat Indonesia dan menampilkan yang terbaik dari ekosistem 5G di Indonesia.

"Hal ini sejalan dengan misi GSMA APAC 5G Industry Community (APAC5GIC) yang bertujuan untuk membangun platform bagi seluruh pemangku kepentingan yang berguna untuk edukasi tentang manfaat 5G bagi industri dan perusahaan, berbagi pengetahuan serta membangun ekosistem untuk saling mendukung dan mendorong kemajuan bisnis melalui penerapan teknologi baru di kawasan Asia Pasifik," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Dukungan dari Berbagai Pemangku Kepentingan

Sebagai salah satu pemrakarsa hadirnya 5Gnow.id, PT Alita Praya Mitra (Alita) melihat pentingnya platform ini sebagai tempat berkumpulnya ekosistem dan menjembatani komunikasi secara interaktif dengan multi-stakeholders, terutama masyarakat dan korporasi sebagai pengguna layanan dan solusi berbasis jaringan 5G.

“Alita juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan teknologi 5G di Indonesia. 5G membutuhkan infrastruktur serta sistem integrator yang matang dan terpercaya," kata Sales & Marketing Director Alita, Martini Soejatno.

Perusahaan bekerja sama untuk mempromosikan dan meningkatkan penyebaran 5G di Indonesia untuk mendukung operator seluler guna menghadirkan layanan berkualitas, cepat, andal serta ekonomis kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi ini.

"Kami pun mendukung solusi berbasis Internet of Things, IPV6, dan serat optik," ucapnya menambahkan.

5Gnow.id mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di industri TIK, mulai dari Kominfo, ASIOTI, Mastel, Alita, ATSI, Telecom Infra Project, GSMA, APAC5G, Meta, Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison, NPERF, ITB, ITS, Telkom University, Huawei, Ericsson, Nokia, ZTE, dan Qualcomm.

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.