Sukses

Kovee Kolaborasi dengan 7 Agensi untuk Dukung Pengembangan VTuber di Indonesia

Perusahaan virtual reality asal Korea Selatan Kovee bersama Meligo mengumumkan kolaborasi dengan tujuh agensi di Indonesia untuk mendukung pengembangan konten dan teknologi untuk VTuber.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan virtual reality asal Korea Selatan Kovee bersama Meligo mengumumkan kolaborasi dengan tujuh agensi VTuber di Indonesia. Kolaborasi ini dilakukan dalam bentuk pengembangan teknologi konten digital, acara online maupun offline, kolaborasi antar VTuber, dan lain-lain.

Selain itu, kolaborasi ini juga merupakan bentuk komitmen Kovee bersama Meligo untuk membantu agensi virtual Youtuber di Indonesia mengembangkan transformasi karakter VTuber (Virtual YouTuber) melalui fasilitas studio yang dilengkapi dengan teknologi 3D full body motion capture system.

Menurut Marketing Communication Manager Kovee Mary, persaingan industri kreatif semakin ketat dan sengit. Selain itu, revolusi digital telah mengubah lingkungan produksi konten media dengan cepat seiring berkembang teknologi yang menuntut hadirnya konten lebih dinamis.

"VTuber adalah produk kreator yang menampilkan konten berupa avatar animasi 2D dan 3D. Dengan hadirnya VTuber yang saat ini sedang diminati penonton Indonesia kami berharap dapat memberikan hiburan inovatif dan kreatif," tutur Mary dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (12/12/2022).

Adapun beberapa dukungan yang diberikan Kovee dan Meligo adalah pengembangan konten digital 3D character avatar, membantu agensi atau VTuber Indonesia yang ingin membuat 3D modelling, termasuk menghubungkannya dengan 3D modelling developer di Indonesia.

Tidak hanya itu, Kovee juga memberikan dukungan untuk promosi serta kolaborasi antar VTuber untuk meningkatkan pasar mereka di Indonesia. Sementara dari sisi agensi, kolaborasi ini disebut dapat mendukung transformasi VTuber 2D menjadi 3D untuk meningkatkan produksi konten yang lebih menarik.

Untuk diketahui, agensi VTuber Indonesia yang berkolaborasi dengan Kovee dan Meligo ini adalah Genesix, Dakara, Himawari, Mirai Dream, Livium, serta Vilitera. Kolaborasi ini pun diharapkan bisa meningkatkan pasar VTuber dan industri kreatif di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal VTuber, Kreator Konten Berwujud Tokoh Virtual yang Populer di YouTube

Bagi penonton YouTube atau Twitch yang mengikuti tren-tren di platform berbagi dan streaming video itu, harusnya sudah tidak asing lagi dengan istilah VTuber.

Apabila kamu sedang menjelajahi YouTube maupun Twitch, mungkin kamu akan menemukan beberapa streamer yang tidak menampakkan wajah aslinya dan menggunakan karakter atau avatar kartun atau anime. Itulah VTuber.

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kreator konten YouTube yang merupakan seorang VTubers. Sebut saja di antaranya Mythia Batford, Zen Gunawan, Minerva Rosaline, dan Kobo Kanaeru.

Menurut How to Geek, dikutip Kamis (23/6/2022), kata "VTuber" sendiri berasal dari "virtual YouTuber" atau "YouTuber Virtual."

Ini adalah istilah untuk jenis kreator konten daring, yang menggunakan avatar yang dibuat secara virtual saat mereka melakukan siaran langsung kepada audiensnya.

Sementara itu menurut PC Mag, VTuber atau virtual YouTuber dapat diartikan sebagai video yang dibuat oleh komputer dari kepribadian fiktif yang muncul di YouTube serta media sosial dan situs berbagi video lainnya.

Kebanyakan VTuber dilaporkan berasal dari Jepang dan sering membuat konten dalam bahasa Jepang. Meski begitu, kreator konten atau influencer semacam ini biasanya memiliki audiens secara global.

3 dari 4 halaman

Tumbuh di Negeri Sakura

Mengutip Tech Times, tren VTuber di Jepang sendiri dimulai sekitar tahun 2010.

Avatar VTubers seringkali dirancang agar terlihat mirip dengan karakter yang digambar dalam animasi Jepang alias anime. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, hal semacam ini tidaklah saklek untuk diikuti. Beberapa kreator bahkan menggunakan avatar non-anime.

Namun, mengingat tren VTubers tumbuh besar di Jepang, dan mengingat audiens anime yang besar di luar negara itu, kreator semacam ini pun berkembang pesat di luar Negeri Sakura.

Istilah "virtual YouTuber" pertama kali diciptakan oleh VTuber Kizuna Ai pada akhir 2016. Ia juga secara luas sebagai salah satu VTuber yang pertama yang mendapatkan popularitas secara luas.

Meski menggunakan avatar, konten yang ditayangkan oleh para VTuber biasanya tidak jauh berbeda dengan konten dari para YouTuber atau streamer pada umumnya.

Mereka biasanya menayangkan konten siaran bermain game, dialog dengan penontonnya, atau berkolaborasi dengan influencer lainnya. Para kreator ini juga kadang membuat konten-konten original yang terkait dengan personanya.  

4 dari 4 halaman

Sumber Pendapatan

Selain itu, VTubers juga mendapatkan pendapatan dengan donasi dari para penggemarnya, menjual merchandise, atau melalui sponsor di video-video mereka.

Mengutip Inquirer, contoh yang paling populer adalah bagaimana Japan National Tourism Organization (JNTO), menggunakan Kizuna Ai untuk mengampanyekan Come To Japan.

Menjadi seorang VTuber pun gampang-gampang susah, mengingat dibutuhkannya perangkat, baik lunak maupun keras, untuk "mengubah" dirimu menjadi avatar. Salah satu aplikasi yang terpopuler adalah VRoid Studio.

Seringkali VTubers juga menggunakan voice changers atau pengubah suara untuk menyamarkan suara asli mereka. Memang, beberapa VTubers benar-benar menyembunyikan identitas aslinya.

Seorang kreator pun dapat menjadi seorang VTuber secara independen, maupun bergabung dengan sebuah manajemen atau agensi.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang VTuber?

(Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.