Sukses

IDC: Pengapalan Smartphone Turun 9,7 Persen pada Q3 2022

Pengapalan smartphone di seluruh dunia turun 9,7% dari tahun ke tahun menjadi 301,9 juta unit pada kuartal ketiga 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pengapalan smartphone di seluruh dunia turun 9,7% dari tahun ke tahun menjadi 301,9 juta unit pada kuartal ketiga 2022 (3Q 2022). Demikian menurut data awal dari International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

Penurunan ini menandai penurunan kuartal ketiga terbesar yang pernah ada dan penurunan kuartal kelima berturut-turut untuk pasar ponsel pintar karena pengapalan terus berjuang di tengah melemahnya permintaan global dan ketidakpastian ekonomi.

"Sebagian besar penurunan pengapalan smartphone berasal dari pasar negara berkembang di mana kurangnya permintaan, kenaikan biaya, dan inflasi berdampak pada konsumen dengan pendapatan yang lebih rendah," ujar Nabila Popal, direktur riset di IDC's Worldwide Tracker dikutip dari laporan perusahaan.

Top 5 Companies, Worldwide Smartphone Shipments, Market Share, and Year-Over-Year Growth, Q3 2022 (Preliminary results, shipments in millions of units)

Company

3Q22 Shipments

3Q22 Market Share

3Q21 Shipments

3Q21 Market Share

Year-Over-Year Change

1. Samsung

64.0

21.2%

69.5

20.8%

-7.8%

2. Apple

51.9

17.2%

51.1

15.3%

1.6%

3. Xiaomi

40.5

13.4%

44.3

13.3%

-8.6%

4. vivo *

25.9

8.6%

33.3

10.0%

-22.1%

4. OPPO *

25.8

8.6%

33.2

9.9%

-22.3%

Others

93.6

31.0%

102.7

30.7%

-8.8%

Total

301.9

100.0%

334.2

100.0%

-9.7%

Source: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, October 27, 2022

Di kuartal ini, posisi vendor smartphone tidak berubah dari kuartal lalu. Samsung memegang posisi teratas dengan pangsa 21,2%, Apple berada di posisi kedua dengan pangsa 17,2%, sementara Xiaomi berada di posisi ketiga dengan pangsa 13,4%.

vivo dan OPPO mengakhiri kuartal ini dengan posisi keempat, masing-masing dengan pangsa 8,6%.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Semua Vendor Terkena Dampak

Kecuali Apple, semua vendor teratas mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun, sementara Samsung dan Xiaomi mencatat penurunan satu digit, vivo dan OPPO terus mengalami penurunan dua digit yang tinggi.

Popal menyebut bahwa dengan tingginya inventaris yang masuk ke kuartal ini, pengapalan dan pesanan oleh OEM semakin berkurang dalam upaya untuk menguras inventaris. Walau vendor-vendor China mengalami penurunan paling parah di kuartal ini, semua vendor terkena dampaknya, termasuk Samsung dan Apple.

"Meskipun Apple adalah satu-satunya vendor yang memberikan pertumbuhan positif pada kuartal ini, Apple masih menghadapi tantangan karena pertumbuhannya terhambat di banyak pasar, termasuk China, karena situasi makroekonomi yang buruk," tutur Popal.

 

3 dari 5 halaman

Berdasarkan region

Dari sudut pandang regional, semua wilayah kecuali Eropa Tengah dan Timur diperkirakan akan menurun pada Q3 2022 dan sepanjang tahun ini. Ekspektasi sebelumnya untuk China seharusnya tetap relatif tidak berubah pada penurunan lebih dari 12 persen untuk kuartal tersebut. Mengingat ukuran pasar China, itu berdampak signifikan pada hasil global.

Pasar negara maju seperti Amerika Utara, Eropa Barat, dan Jepang akan lebih baik secara moderat, tetapi hal ini masih menyiratkan penurunan yang rendah di satu digit. Pasar negara berkembang di Asia/Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika akan mengalami penurunan dua digit yang lebih signifikan.

"Kami melihat beberapa dinamika unik yang terjadi di seluruh dunia terkait penjualan smartphone," kata Ryan Reith, wakil presiden grup di IDC's Worldwide Mobile and Consumer Device Trackers.

 

4 dari 5 halaman

Pasar negara maju lebih baik

Pasar negara maju yang sering menjual perangkat lebih premium, menurut Reith, bernasib lebih baik daripada pasar negara berkembang di mana smartphone dijual dengan harga lebih murah.

"Ini sebagian besar didukung oleh perluasan skema cicilan yang ditawarkan melalui perusahaan telekomunikasi, saluran ritel, dan bahkan langsung dari vendor. Aktivitas promosi seputar penawaran trade-in juga mendukung pergeseran itu," tutur Reith.

Namun demikian, kata dia, saat kita melihat ke tahun depan dan seterusnya, jika pasar global akan tumbuh, itu akan membutuhkan pemulihan yang kuat di pasar negara berkembang untuk mewujudkannya.

5 dari 5 halaman

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.