Sukses

Nvidia Rilis GPU GeForce RTX Berperforma Tinggi untuk Dukung Pelajar STEM

Nvidia mengatakan, banyak bidang lain juga dapat memanfaatkan performa tinggi yang ditawarkan lini GPU GeForce RTX. Salah satunya adalah bidang ilmu STEM.

Liputan6.com, Jakarta - Laptop dengan kartu grafis (graphics processing unit, GPU) dengan label Nvidia GeForce RTX memang menjadi incaran banyak pengguna untuk bermain game.

Menawarkan performa tinggi dan mampu menjalankan beragam judul game AAA, nyatanya laptop dengan GPU GeForce RTX tak selalu untuk bermain gim.

Nvidia mengatakan, banyak bidang lain juga dapat memanfaatkan performa tinggi yang ditawarkan lini GPU GeForce RTX. Salah satunya adalah bidang ilmu STEM.

STEM sendiri merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Dimana para mahasiswa STEM sangat butuh laptop dengan performa tinggi.

Pelajar atau mahasiswa STEM membutuhkan perangkat berperforma tinggi untuk menunjang kebutuhan studi mereka, ucap Adrian Lesmono, Consumer Business Leader NVIDIA Indonesia.

"Mahasiswa STEM sangat membutuhkan laptop menjalankan aplikasi mendukung kebutuhan studi. Laptop dengan GPU terintegrasi hanya dapat menampilkan modelling 3D di 14 fps."

Adrian menjelaskan, "Berbekal laptop GeForce RTX 3070 mereka bisa melakukan modelling 3D pada 118 fps," dalam sesi online bersama media baru-baru ini.

"Kita tahu para mahasiswa ini menggunakan aplikasi atau software berat untuk keperluan belajar, sehingga butuh laptop atau komputer berperforma tinggi," ujcap Andrian.

Karena itulah masing-masing lab di bidang STEM ini memiliki komputer atau laptop dengan spesifikasi tinggi di laboratorium, tetapi tentu harganya tidak murah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mampu Operasikan Software Berat

Laptop Gaming Bakal Setipis Ultrabook Berkat Nvidia Max-Q. (Doc: Nvidia)

Lewat GPU RTX buatan Nvidia ini, mahasiswa dapat memiliki komputer dengan performa tinggi mampu menjalankan aplikasi berat, dan harga lebih murah.

Ansys Discovery, Autodesk Revit, Blender, Creo, Solidworks, Matlab, TensorFlow, Windows ML, dan Unreal Engine adalah beberapa aplikasi STEM yang diakselerasi performanya ketika pakai GPU Nvidia.

Laptop dengan GPU ini dikatakan telah mendukung berbagai aplikasi utama yang biasa digunakan di bidang engineering, ilmu komputer, ilmu data, dan ekonomi.

Berkat GPU Nvidia RTX ini, mahasiswa dapat melakukan rendering interaktif dan real-time untuk desain dan simulasi komponen kompleks.

Tak hanya itu, pemrosesan gambar dan sinyal lebih cepat, serta kemampuan untuk mengembangkan model AI dan ilmu data yang lebih besar dan lebih akurat.

Selain mendukung kegiatan belajar, tentunya laptop dengan GPU baru Nvidia mampu dipakai untuk bermain game dan membuat konten.

3 dari 3 halaman

Alasan Nvidia Gagal Akusisi ARM Setelah 1,5 Tahun

Markas Nvidia  di Santa Clara, California. Justin Sullivan/Getty Images/AFP

Di sisi lain, Nvidia resmi mengumumkan telah membatalkan proses akuisisi ARM. Keputusan ini diambil setelah mereka tidak bisa memenuhi ketentuan regulasi setelah melakukan proses selama satu setengah tahun.

Dikutip dari GSM Arena, Selasa (8/2/2022), bersama dengan keputusan ini, CEO ARM Semon Segars mundur dan digantikan oleh Rene Haas.

Dalam keterangannya, Nvidia mengatakan tidak bisa meyakinkan regulator bahwa akuisisi ini tidak akan memengaruhi model lisensi gratis ARM.

Selain itu, Nvidia juga telah menawarkan mendirikan entitias terpisah untuk memegang lisensi desain chip, tapi juga tidak mendapat restu.

Sebagai akibat dari kegagalan akusisi ini, Softbank sebagai pemilik ARM akan mendapatkan dana USD 1,25 miliar dari Nvidia untuk kompensasi.

Di sisi lain, Softbank mengumumkan berencana membuat ARM go public untuk menutup arus kas masuk yang seharusnya berasal dari penjualan, tapi kini gagal.

Untuk diketahui, Nvidia mengumumkan rencananya untuk membeli perusahaan pembuat semikonduktor chip ARM seharga USD 40 miliar atau sekitar Rp 597 triliun dari SoftBank pada 2020.

Melalui akuisisi tersebut, ARM akan mulai beroperasi sebagai bagian divisi Nvidia dan akan tetap bermarkas di Inggris.

Selain itu, Nvidia berencana membangun superkomputer berteknologi AI yang didukung oleh CPU ARM untuk diletakkan di kantor pusat perusahaan di Cambridge.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini