Sukses

Indonesia Bangun Kemitraan di MWC 2022 untuk Perluas Jangkauan Internet

Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Johnny G. Plate tengah melakukan kunjungan kerja ke Spanyol tepatnya event MWC untuk menjalin kemitraan dengan pihak ketiga dalam upaya memperluas jangkauan internet di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Johnny G. Plate, tengah melakukan kunjungan kerja ke Spanyol. Dalam lawatan tersebut, Menkominfo membangun kemitraan dan kolaborasi dengan pihak lain untuk memperluas jangkauan internet di Indonesia.

"Untuk memperluas jangkauan internet untuk dapat lebih terjangkau, kementerian mencari setiap solusi dan opsi yang memungkinkan termasuk dalam membangun kemitraan dan berkolaborasi dengan pihak ketiga,“ ujarnya saat mengunjungi MWC 2022 seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (3/3/2022).

Menurut Johnny, fokus utama Kemkominfo saat ini adalah menyediakan keterjangkuan akses komunikasi sebagai kunci pengembangan ekonomi Indonesia ke depan yang saat ini didukung oleh pelaku UMKM.

Pada kunjungan ini, Menkominfo melakukan pertemuan dengan delegasi Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu, ia juga bertemu dengan perwakilan perusahaan teknologi, yakni ZTE, Ericsson, serta Huawei.

"Kami mengamankan pendanaan baik internal maupun investasi pihak eksternal," tutur Johnny. Ketika pertemuan dengan Menkominfo, US State Department Deputy Assistant Secretary, Stephen Anderson menyampaikan dukungannya dalam membantu penyediaan akses broadband ke daerah pelosok Indonesia.

Ia menuturkan, Amerika Serikat tertarik menangani broadband untuk wilayah yang kurang terlayani di daerah pedesaan di Indonesia. Tidak hanya itu, pihaknya dapat membantu investasi dan dukungan ekosistem Amerika Serikat lewat negara bagian, NTIA, USAID, serta mendukung perakitan perangkat keras lokal.

Menkominfo dalam kunjungan kerja tersebut didampingi Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Muhammad Najib, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, serta Direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertemu Dubes Inggris untuk RI, Menkominfo Bahas Satelit SATRIA-2

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menerima kunjungan dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Owen Jenkins.

Dalam pertemuan yang digelar di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta pada Jumat (25/2/2022) itu, keduanya membahas kerja sama Satelit Republik Indonesia atau SATRIA-2.

"Hari ini saya dikunjungi oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia H.E. Mr. Owen Jenkins. Menindaklanjuti diskusi atau pembicaraan tentang UK Ekspor Finance untuk mendukung SATRIA-2," kata Johnny G. Plate.

Mengutip siaran pers Kemenkominfo, Johnny mengatakan bahwa SATRIA-2 yang akan dibangun Airbus merupakan High Throughput Satellite (HTS) kedua Indonesia. Kapasitas SATRIA-2 dirancang sama dengan SATRIA-1 sebesar 150 Gbps.

"Pemerintah Inggris memberikan dukungan yang serius untuk pembiayaan satelit baru ini," ujar Johnny. 

3 dari 3 halaman

Pembiayaan Satelit

Dia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari dukungan ini, dirinya akan segera berkunjung ke Inggris untuk membicarakannya dengan Airbus dan pemerintah Inggris.

Menurut Johnny, SATRIA-2 telah masuk dalam Green Book Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sehingga skema yang dilakukan dimungkinkan melakui direct lending ke pemerintah Indonesia.

"Untuk itu, dokumen-dokumen pembiayaannya nanti akan dibicarakan antara UK Export Financing dengan Kementerian Keuangan. Karena hal ini untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Inggris," ujarnya.

Sementara, Duta Besar Owen Jenkins mengatakan pertemuannya dengan Menkominfo akan memperkuat jalinan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Inggris, terkhusus di sektor teknologi informasi dan komunikasi. 

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini