Sukses

Fitur Interaktif di Aplikasi Pembelajaran Diharapkan Mampu Cegah Learning Loss

Guna mengupayakan optimalisasi proses pembelajaran jarak jauh, langkah strategis dan nyata dari berbagai pihak menjadi kebutuhan utama sehingga siswa dapat keluar dari ancaman learning loss

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menunda pelaksanaan pendidikan tatap muka selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku di tujuh provinsi di Pulau Jawa-Bali dan 15 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali untuk tahun ajaran baru 2021/2022.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Kemendikbud Ristek Hendarman menyatakan sekolah dari jenjang PAUD hingga pendidikan tinggi di daerah yang menerapkan PPKM Darurat akan tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

PJJ telah berlangsung selama kurang lebih setahun, tetapi di lapangan masih dijumpai tantangan yang bermuara pada masalah learning loss atau kehilangan pembelajaran.

Learning loss, menurut The Education and Development Forum (2020), adalah situasi di mana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan yang terjadi karena kesenjangan berkepanjangan atau tidak berlangsungnya proses pendidikan.

"Untuk dapat memaksimalkan praktek PJJ yang efektif para siswa dapat memanfaatkan konten-konten belajar yang telah disediakan oleh pemerintah dari hasil kolaborasi dengan beberapa penyedia konten belajar," ujar Analis Kebijakan Ahli Muda, Dit. SMA, Kemendikbudristek, Dr. Junus Simangunsong.

Guna mengupayakan optimalisasi proses pembelajaran jarak jauh, langkah strategis dan nyata dari berbagai pihak menjadi kebutuhan utama sehingga siswa dapat keluar dari ancaman learning loss.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peran Edtech Startup

Edtech startup Quipper menyebut peran mereka tidak hanya terbatas sebagai penyedia tambahan materi ajar.

Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari, menuturkan sebagai untuk membantu siswa memahami materi ajar, pembelajaran interaktif yang disertai dukungan penuh dapat membantu siswa untuk dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.

"Pada dasarnya tahun ini kami ingin dapat memberikan pengalaman belajar online yang lebih baik lagi untuk siswa agar dapat membantu proses belajar siswa menjadi lebih optimal, baik ketika belajar dari rumah atau pada masa transisi kembali belajar tatap muka," tutur Ayu.

Hal ini, kata Ayu, dilakukan dengan menambahkan fitur tambahan yang interaktif serta beberapa tawaran paket belajar lebih lengkap.

"Melalui fitur Tanya Tutor dan Live Class yang sudah termasuk dalam semua paket Quipper harapannya siswa-siswi dapat lebih terbantu lagi dalam proses belajar mandiri," ujar Ayyu.

Menyambut tahun ajaran baru 2021/2022 Quipper telah meluncurkan paket belajar lebih beragam dan menghadirkan fitur gratis Tanya Tutor dan Live Class di semua paket belajarnya bagi siswa SMP hingga SMA.

 

3 dari 3 halaman

Fitur Baru Quipper

Quipper juga menghadirkan sederet fitur penunjang guna meningkatkan kenyamanan dan kemudahan belajar siswa. Terdapat beberapa fitur terbaru seperti rekomendasi topik, memperkecil tampilan video, dan dark mode.

Siswa yang ingin memanfaatkan fitur Tanya Tutor dapat memilih mata pelajaran yang hendak didiskusikan dengan tutor Quipper untuk 12 mata pelajaran yang tersedia. Siswa dapat mengirimkan pertanyaan dalam bentuk gambar atau file berbentuk ppt, word, atau pdf., dan juga dapat bertanya ke lebih dari satu mata pelajaran pada saat bersamaan.

Sejak tahun 2015 perusahaan mengklaim Quipper Video telah membantu lebih dari 7,7 juta siswa dari seluruh Indonesia untuk dapat lebih memaksimalkan kegiatan belajarnya.

"Langkah strategis dan nyata akan terus kami upayakan serta kerjasama dari berbagai pihak untuk membantu para siswa agar dapat berprestasi lebih baik sehingga dapat keluar dari ancaman learning loss yang saat ini menjadi kekhawatiran kita semua," kata Ruth.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.