Sukses

Menkominfo Targetkan Seluruh Indonesia Terhubung Jaringan 4G Pada 2022

Menkominfo Johnny G Plate menargetkan pada tahun 2022 seluruh desa atau kelurahan di Indonesia bisa terselimuti jaringan 4G.

Liputan6.com, Jakarta - Internet menjadi kebutuhan pokok di saat pandemi. Bagaimana tidak, selama kurang lebih delapan bulan terakhir masyarakat diminta untuk bekerja, sekolah, dan beraktivitas dari rumah untuk menekan penularan Covid-19.

Seluruh masyarakat termasuk pemerintah daerah pun seolah "dipaksa" untuk menjalani aktivitas di ruang online dan dikatakan oleh Menkominfo Johnny G. Plate, hal ini mendorong akselerasi digital di Indonesia.

Sayangnya, belum semua wilayah Indonesia terhubung dengan internet 4G. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk menghubungkan seluruh Indonesia dengan koneksi broadband guna mendukung pendidikan, komunikasi, dan berjalannya pemerintahan.

Johnny mengatakan, ada tiga upaya yang dilakukan pemerintah saat ini terkait penyediaan internet broadband. Pertama, membangun infrastruktur kabel fiber optik baik di darat maupun laut. Total, kata Johnny, saat ini ada 348.442 km kabel fiber optik yang telah digelar.

Kedua, Kemkominfo juga memanfaatkan 9 satelit dengan kapasitas 50 Gigabit per second (Gbps) yang terdiri dari 5 satelit nasional dan 4 satelit sewaan milik asing. Sayangnya, menurut Johnny, itu semua belum cukup.

Pemerintah pun melalui BAKTI dan operator seluler telah memiliki 479 ribu BTS untuk menghadirkan internet di seluruh Indonesia. Namun, itu juga belum cukup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

12 Ribu Desa Masih Belum Tersentuh 4G

Johnny memaparkan, dari 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia, masih ada 12.548 yang belum terlayani 4G atau disebut blankspot.

"Jangan kaget kalau selama ini ada kepala desa naik pohon untuk cari sinyal atau anak sekolah yang pergi ke gunung untuk cari sinyal. Karena coverage, backbone, backhaul, dan last-mile tidak menghasilkan cakupan sinyal di wilayah permukiman dan administrasi desa," kata Johnny dalam acara live streaming Bincang Editor: Mampukah Internet RI Bantu Percepat Penanganan Covid-19 yang digelar Liputan6.com, Rabu (4/11/2020).

Karena itulah, dia menargetkan pada tahun 2022 seluruh desa atau kelurahan di Indonesia bisa terselimuti jaringan 4G.

"12.548 desa itu harus dihadirkan sinyalnya. Itu tugas siapa? Opeartor seluler, tetapi pada saat operator seluler belum membangun, kami tidak bisa menunggu karena akan terjadi disparitas internet. Pemerintah harus intervensi, intersepsi dan bangun infrastruktur TIK, dan hadirlah BLU BAKTI membangun Palapa Ring, tetapi tidak cukup karena harus membangun BTS di 9.113 desa yang blankspot yang saat ini sedang dikerjakan," kata dia.

"Itu semua tidak bisa dilakukan sekarang karena tidak cukup dananya, perlu bauran pembiayaan. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada presiden karena telah menyetujui skema bauran pembiayaan infrastruktur telekomunikasi. Tadinya, BAKTI hanya boleh membangun dari USO, sekarang boleh dari PNBP Kominfo dan APBN 2021 yang telah disetujui DPR," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Pembangunan Akses Internet 4G dari 2020-2022

Johnny mengungkapkan, dari 12.548 desa yang belum terkoneksi internet, khusus daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), pemerintah bertanggung jawab menyediakan layanan 4G di 9.113 daerah.

Pada tahun 2020 ini, menurut Johnny, target Kemkominfo adalah membangun fasilitas internet di 1.934 desa di wilayah 3T. Dilanjutkan pada 2021 dengan pembangunan di 4.200 desa 3T dan pada 2022 targetnya membangun di 3.704 desa 3T.

Sementara untuk 3.345 desa non-3T yang belum terselimuti 4G, pembangunannya akan diserahkan ke operator seluler.

"(Pembangunan) 3.345 desa di wilayah non-3T ini jadi tugasnya operator seluler untuk untuk secara simultan melakukan pembangunan berbarengan dengan pembangunan akses internet di wilayah 3T, sehingga pada 2022 Indonesia bisa terhubung 4G," kata Johnny.

Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur internet 4G ini melibatkan dana luar biasa. Walau tak menyebut berapa banyak jumlah pastinya, menurut dia proyek ini memakan "billions of dollar".

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.