Sukses

Ada Celah Keamanan di Android, Aplikasi Kamera Bisa Diretas

Temuan terbaru Checkmarx mengungkap ada celah keamanan di Android yang membuat kamera perangkat bisa diretas.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan celah keamanan kembali ditemukan di Android. Celah keamanan ini pertama kali dilaporkan oleh Checkmarx beberapa waktu lalu dan menyasar fungsi aplikasi kamera di perangkat Android.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (20/11/2019), celah keamanan ini memungkinkan hacker membajak aplikasi kamera dari pengguna Android dengan memanfaatkan aplikasi berbahaya yang sudah dikirimkan.

Melalui cara tersebut, hacker dapat mengakses kamera secara diam-diam dan mengaktifkannya untuk merekam video maupun audio. Setelahnya, konten tersebut dapat diunggah ke luar perangkat Android tanpa sepengetahuan pengguna.

Usai temuan Checkmarx tersebut, Google menyebut pihaknya sudah menggulirkan patch keamanan ke sejumlah manufaktur sebagai solusi masalah tersebut.

Samsung adalah satu perusahaan yang memastikan telah merilis patch itu untuk para pengguna. Hal itu diketahui dari pernyataan juru bicara perusahaan. 

"Masalah ini sudah diatasi dengan memberikan update via Play Store untuk aplikasi Google Camera pada Juli 2019. Patch ini juga sudah tersedia untuk para rekanan," tutur Google.

Kendati demikian, hingga sekarang belum diungkap jumlah pengguna Android yang terdampak dengan celah keamanan ini. Terlepas dari hal itu, Google tetap mengingatkan para pengguna melakukan update.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

15 Antivirus Android Ini Ternyata Berbahaya

Sebelumnya, temuan peneliti keamanan terbaru, sejumlah aplikasi antivirus ternyata menyimpan bahaya tersendiri.

Informasi ini pertama kali diketahui dari peneliti keamanan VPN Pro Jan Youngren lewat blog-nya. Dikutip dari Mirror, Rabu (13/11/2019), Youngren menuturkan ada 15 aplikasi antivirus yang sebenarnya berbahaya bagi perangkat pengguna.

Parahnya lagi, 15 aplikasi tersebut dikenal sangat populer dan diunduh oleh banyak pengguna Android. Menurut Youngren, aplikasi tersebut bermasalah karena terlalu banyak mengakses komponen di perangkat pengguna, tapi sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

"Aplikasi itu membutuhkan izin untuk banyak hal, seperti mengetahui posisi pengguna kapan saja, diberi izin untuk menyalakan kamera, dan bahkan memakai ponsel tanpa sepengetahuan pengguna," tulis Youngren.

Lebih lanjut Youngren menjelaskan seluruh aplikasi ini sebenarnya sudah diketahui memiliki aktivitas yang mencurigakan, tapi aplikasi tersebut nyatanya masih ada di Google Play.

Dengan temuan ini, para peneliti keamanan memperingkatkan pengguna Android untuk mewaspadai aplikasi yang diunduhnya. Selain itu, VPN Pro menyarankan agar pengguna mengunduh aplikasi dari pihak terpercaya dan memastikan izin yang diberikan.

3 dari 3 halaman

Daftar 15 Antivirus yang Ditengarai Berbahaya

Untuk mengetahui aplikasi antivirus yang dianggap berbahaya, berikut ini daftar lengkapnya:

  • Virus Cleaner
  • Antivirus Free 2019
  • 360 Security
  • Virus Cleaner 2019
  • Super Phone Cleaner
  • 360 Security Lite
  • Super Cleaner
  • Clean Master
  • Super Security
  • Antivirus Free
  • Antivirus Android
  • Antivirus & Virus Cleaner
  • Antivirus Mobile

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini