Sukses

Diremehkan, Model Victoria's Secret Ini Ternyata Jago Coding

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, seorang model merek pakaian dalam wanita terkemuka Victoria's Secret rupanya punya keahlian di bidang coding komputer? Ya, ini dibuktikan oleh perempuan bernama Lyndsey Scott.

Tak banyak yang percaya kalau Lyndsey Scott merupakan seorang software engineer yang ahli karena dia merupakan seorang model.

Padahal, Lyndsey Scott pernah ada di tim tutorial iOS untuk Apple dan melakukan sejumlah tutorial video bersama Bill Gates dan Mark Zuckerberg untuk Code.org.

Ia merasa tertantang menjadi model sekaligus software engineer, sebab selama ini banyak yang mempertanyakan kualifikasi yang dimiliki seorang model.

Misalnya pada sebuah unggahan Instagram dengan keterangan, "Model Victoria's Secret ini bisa memprogram dengan Python, C++, Java, MIPS, dan Objective-C".

Dalam unggahan tersebut, kemampuan Lyndsey Scott sebagai programer dipertanyakan dalam sejumlah komentar dari warganet.

Beberapa orang mengejek kemampuannya dengan mengatakan bahwa Scott hanya bisa mencetak "Hello Word", sebuah program komputer sederhana. Ada pula yang meragukan kualitas pekerjaannya dengan komentar yang cukup jahat.

"Siapa pun bisa menulis code, tapi tak banyak yang bisa menulis code dengan baik dan efisien," tutur salah satu warganet dalam komentar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Balas Nyinyiran Warganet

Karena di-tag dalam komentar, Lyndsey Scott pun mau tak mau memberikan tanggapan. Di sana, ia juga menyebutkan daftar prestasinya dalam bidang pemrograman.

"Melihat tumpukan komentar ini, saya bertanya-tanya mengapa 41 persen perempuan yang kariernya di bidang teknis mengundurkan diri. Rupanya karena lingkungan kerja yang tidak bersahabat," tulis Lyndsey Scott disertai tagar #gofigure, sebagaimana dikutip dari The Independent, Rabu (19/12/2018).

Menyoroti tingkat diskriminasi dalam industri teknologi, Scott pun berbagi posting-an di akun Instagramnya.

Dia menuliskan, "Bukannya mencoba menyombongkan diri, hanya menyatakan fakta dengan harapan saya bisa meyakinkan setidaknya satu komentator negatif. Programer dapat hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, jenis kelamin, ras, dan lain-lain, sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum meragukan perempuan di bidang teknologi," katanya.

3 dari 3 halaman

Apresiasi dari Perempuan Lain

Gara-gara unggahannya itu, Lyndsey Scott pun banyak mendapatkan apresiasi dari para perempuan yang selama ini merasa terpinggirkan dalam dunia programer teknologi.

"Terima kasih Lyndsey. Sebagai seorang perempuan yang bekerja dalam bidang teknologi, saya selama bertahun-tahun menghadapi para pria yang meragukan kemampuan saya. Ide konyol bahwa perempuan yang berkarir di bidang teknologi harus seseuai dengan berbagai harapan, sungguhlah melelahkan," kata salah satu komentar.

Ada juga yang memberikan komentar, "Sebagai sesama software engineer, saya dapat mengonfirmasikan bahwa kita bisa hadir dalam berbagai bentuk. Kamu telah menginspirasi saya, untuk selalu mengikuti passion baik dalam bidang teknis maupun bidang kreatif."

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya Lyndsey Scott bicara tentang kecintaannya pada coding.

Pada 2016, sang model juga hadir dan menjadi pembicara dalam kampanye bernama Rewriting the Code.

Rewriting the Code merupakan sebuah organisasi nonprofit yang memiliki program untuk memberdayakan komunitas perempuan yang punya passion di bidang teknologi.

Dengan demikian, para perempuan bisa bangkit bersama untuk menjadi pemimpin dan menyumbang pada dunia teknologi.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.