Sukses

IBM Cegah Pembobolan Data dengan LinuxONE

Pada paruh pertama 2017, ada sekitar 1,9 miliar data yang hilang atau dicuri. Sementara pada 2016, jumlah total data yang hilang dan dicuri selama setahun penuh mencapai 1,37 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pembobolan data yang dilakukan sekelompok hacker merupakan masalah terbesar sebagai dampak dari kejahatan siber di dunia.

Mengutip laman CBR, Rabu (8/8/2018), pada paruh pertama 2017 dunia mengalami kerugian besar dalam hal data dan cyberattacks, jauh melebihi angka total untuk keseluruhan tahun 2016.

Pada paruh pertama 2017, ada sekitar 1,9 miliar data yang hilang atau dicuri. Sementara pada 2016, jumlah total data yang hilang dan dicuri selama setahun penuh mencapai 1,37 miliar.

Untuk menjawab dan mengatasi hal tersebut, IBM mendesain LinuxOne yang memiliki teknologi cryptography, di buat di atas platform enkripsi yang telah terbukti melindungi sistem perbankan, kesehatan, pemerintah, dan retail di dunia.

LinuxONE juga diklaim dapat membantu industri keuangan untuk bisa lebih efektif dalam berkompetisi di era cloud yang memerlukan sejumlah besar data sensitif yang diproduksi dalam setiap transaksi.

Untuk memasarkan solusi ini di Indonesia, IBM menunjuk PT Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi infrastruktur TI dan anak usaha CTI Group sebagai distributor LinuxONE.

“IBM LinuxONE merupakan teknologi yang sangat mumpuni menjawab tantangan bisnis enterprise yang identik dengan beban kerja berat, jumlah pelanggan besar, dan pertumbuhan data yang tinggi," ujar Yuwono Pranata, Presiden Direktur BPT di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Dengan penunjukan ini, Yuwono melanjutkan, perusahaan berkomitmen memberikan layanan menyeluruh kepada para pelanggan melalui tenaga pre sales, post sales, certified engineer yang berpengalaman lebih dari 12 tahun di bidang infrastruktur, serta fasilitas technology center.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tawarkan Efisiensi

Efisiensi yang ditawarkan LinuxONE bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan solusi sekelasnya--server x86--di mana biaya operasional LinuxONE sudah termasuk dengan keseluruhan biaya untuk hardware, software, database, dan sistem disaster recovery.

“LinuxONE juga memiliki kinerja andal, tingkat keamanan tinggi, high availability yang di desain untuk meminimalisasi downtime, cloud ready, serta scalable yang memudahkan adanya pertumbuhan transaksi tanpa berdampak pada proses yang berjalan,” ujar Tan Wijaya, Country Manager System IBM Indonesia.

Perusahaan dapat menghemat biaya 30 persen hingga 50 persen dibandingan dengan penggunaan server x86 selama tiga tahun. Selain itu, LinuxONE dapat diupgrade setelah lima tahun dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli server baru.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.