Sukses

Top 3 Tekno: Deretan Aplikasi Pemblokir SMS dan Telepon dari Stalker

Berikut tiga berita terpopuler kanal Tekno Liputan6.com edisi Senin (26/3/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang lima (5) aplikasi yang bisa memblokir panggilan dan SMS dari stalker, menjadi artikel terpopuler Tekno Liputan6.com edisi Senin (26/3/2018).

Adapun dua artikel hits lainnya berasal dari kabar Grab yang resmi mengakuisisi Uber. 

Untuk lebih lengkap, simak tiga berita terpopuler tersebut berikut ini.

1. Mau Blokir Telepon dan SMS dari Stalker? Yuk, Jajal 5 Aplikasi Ini

Stalker Tipe Psycho

Pernahkah kamu merasa kesal gara-gara mendapatkan panggilan dan pesan masuk terus-terusan dari stalker? Atau pernahkah kamu mendapat panggilan yang isinya tawaran mendapatkan pinjaman dari salah satu lembaga keuangan?

Jika ya, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memblokir nomor tersebut. Lantas, bagaimana cara memblokir panggilan dari orang yang tak dikenal?

Selengkapnya baca di sini

2. Setelah Diakuisisi Grab, Karyawan Uber Buka-bukaan soal Nasibnya

Selama masa transisi pemerintah izinkan Grab Car dan Uber beroperasi. Sementara itu, sejumlah negara pernah tolak taksi berbasis online.

Grab akhirnya memastikan telah mencaplok bisnis Uber yang ada di Asia Tenggara hari ini.

Perusahaan asal Amerika Serikat itu pun akan menyerahkan seluruh operasional dan asetnya di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Lantas, bagaimana dengan nasib kelanjutan para pegawai Uber yang berada di wilayah ini? Uber sendiri memang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait masa depan para pekerjanya.

Selengkapnya baca di sini

3. Bos Uber Akhirnya Ungkap Alasan Tunduk ke Grab

CEO Uber Dara Khosrowshahi. Dok: TechCrunch

CEO Uber Dara Khosroshahi, akhirnya angkat bicara soal akuisisi Grab terhadap layanan operasional Uber di Asia Tenggara.

Orang nomor satu di Uber tersebut menegaskan tak akan menjual akuisisi unit bisnis Uber di pasar global. Walau demikian, bukan berarti kejadian yang sama akan terjadi lagi di waktu mendatang.

Hengkangnya Uber dari wilayah Asia Tenggara menandakan layanan ride-sharing tersebut sudah tiga kali 'bertekuk lutut' dengan yakni menyerahkan unit bisnisnya ke layanan kompetitor di pasar global.

Selengkapnya baca di sin

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.