Sukses

Perangkat Pintar Jadi Sasaran Empuk Hacker

Meskipun dapat menjadi sasaran hacker, pengguna harus mengerti cara mencegah agar perangkatnya tetap aman.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran perangkat pintar yang saling terkoneksi memang tak dimungkiri akan sangat membantu kehidupan manusia. Namun, keterhubungan itu ternyata memiliki masalah tersendiri terutama mengenai keamanan.

Menurut Marc Goodman, penulis buku Future Crimes, saat ini memang pengunaan perangkat pintar dan komputer masih belum begitu banyak.

Namun, di masa depan diperkirakan akan semakin banyak perangkat pintar yang saling terhubung dan dibekali kemampuan komputer. Hal tersebut yang diperkirakan akan menimbulkan ancaman tersendiri.

"Keterhubungan dan penggunaan komputer saat ini memang masih dalam jumlah yang sedikit, tapi di masa depan perangkat sehari-hari seperti kulkas, mobil, televisi juga akan dikomputerisasi," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara Data for Life 2016 di Jakarta, (31/8/2016), kemarin.

Saat waktu itu tiba, besar kemungkinan perangkat-perangkat itu akan menjadi sasaran peretasan dan dapat nengancam keamanan pengguna.

Karenanya, saat ini pengguna harus mulai melakukan pencegahan agar tak menjadi korban kejahatan siber.

Ada dua cara mudah yang disarankan Goodman untuk menghindari serangan hacker. Pertama, pastikan untuk selalu memperbarui software yang digunakan di perangkat. Sebab, tiap pembaruan selalu disertai dengan patch dan fitur keamanan terbaru.

Cara kedua yang paling sederhana adalah membuat password yang baik. Sebisa mungkin jangan gunakan kata-kata umum sebagai kata sandi agar hacker tak mudah mengetahuinya.

"Kata-kata seperti 'password' yang digunakan menjadi kata sandi, mudah dimengerti oleh hacker dan membuat seseorang menjadi rentan," ujar pria yang juga kerap bekerja sama dengan Interpol dalam hal keamanan siber.

Pun demikian, ia tak menyebut bahwa teknologi merupakan hal yang buruk. Ia menuturkan teknologi adalah sesuatu yang mengagumkan.

Untuk itu, masyarakat harus mampu bertanggung jawab dan memutuskan cara terbaik untuk memanfaatkannya. 

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini