Sukses

Penampakan `Grand Canyon` di Mars Tertangkap Satelit

Penampakan Grand Canyon tersebut dijuluki dengan sebutan `Ophir Chasma`.

Liputan6.com, California - Satelit Mars Orbiter Mission (MOM) berhasil menangkap sebuah objek baru di permukaan planet Mars. Kali ini, objek tersebut berupa penampakan tebing-tebing megah dengan bentang jurang yang begitu luas, mirip dengan Grand Canyon yang ada di Bumi.

Penampakan tersebut memang diduga wilayah tebing yang bernama Ophir Chasma. Dilansir CNET, Kamis (20/8/2015), MOM mengirimkan gambar permukaan planet merah tersebut ke Bumi dan diteliti lebih lanjut oleh Indian Space Research Organisation (ISRO).

Seperti yang sudah diketahui, satelit MOM memang merupakan buatan badan antariksa asal India tersebut. Satelit ini justru lebih dikenal dengan sebutan `Mangalyaan` yang berarti "Mars-Craft" di negara Taj Mahal.

"Ophir Chasma merupakan sebuah wilayah tebing terluas di tata surya, dan kami menemukan ini di planet Mars. `Dinding` dan tanah dari Chasma mengandung banyak material. Gambar ini diambil dari ketinggian 1857 kilometer dengan resolusi 96 megapiksel," tutur juru bicara pihak ISRO. "Wilayah tebing ini memiliki bentang panjang 317 kilometer dan lebar 62 kilometer," tambahnya.

Awalnya, ISRO meluncurkan misi luar angkasa ini untuk memantau permukaan Mars pada November 2013 lalu. Untuk meluncurkan misi ekspedisi ini, ISRO harus menggelontorkan biaya sebesar US$ 47 juta atau sekitar Rp 1 triliunan.

Ophir Chasma (foto: Mars Orbiter Mission, ISRO)

Namun, biaya yang dikeluarkan justru terbilang rendah jika dibandingkan dengan misi Maven Mars yang diluncurkan oleh NASA pada waktu yang sama. Diungkap, NASA telah mengeluarkan biaya sekitar US$ 671 juta atau sekitar Rp 8 triliunan untuk mendukung misi ekspedisi tersebut.

Misi MOM diharapkan menjadi sebuah misi luar angkasa yang dapat menandakan `kesuksesan` negara India, mengingat planet Mars menjadi destinasi eksplorasi luar angkasa bagi para peneliti di Bumi, dan India sangat berbangga akan hal tersebut.

Misi ini bertujuan untuk mempelajari lapisan atmosfer dan lingkungan partikel di planet Mars. Mangalyaan mencapai orbit Mars pada September 2014, pada saat itu satelit tersebut dilengkapi dengan teknologi Thermal Infrared Spectrometer serta Mars Colour Camera.

(jek/dew) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini