Sukses

Perkuat Bisnis Cloud, Telkom Sigma Gandeng VMware

Telkom Sigma berharap setelah VMware ikut memasarkan solusi Always On di Q1 2015 kontribusi layanan cloud akan mendongkrak pendapatan.

Liputan6.com, Jakarta - Telkom Sigma tengah berusaha menggenjot penggunaan layanan komputasi awan (cloud computing) bernama Always On miliknya. Untuk memperkuat bisnis cloud-nya, anak usaha Telkom Grup Tbk itu menggandeng perusahaan virtualisasi VMware.

"Kami bersama VMware membangun solusi Always On untuk Telkom Grup. Sekarang produk Always On ini ingin diekspansi ke pasar di luar Telkom, kita harapkan VMware menawarkan solusi ini ke mitranya," ungkap Judi Achmadi, CEO Telkom Sigma di Jakarta.

Judi memaparkan, solusi Always On akan menjadi layanan data center yang menawarkan kemampuan kondisi active-active. Kemampuan ini diklaim perusahaan tak perlu khawatir kehilangan data bila terjadi kondisi disaster atau system down.

"Perusahaan tak perlu khawatir bila terjadi kondisi tak terduga seperti bencana atau system down, sebab seluruh data center utama milik Telkom Sigma ter-backup secara real-time online dan didukung oleh high availability system," tambah Judi.

Lebih lanjut, Judi mejelaskan Telkom Sigma memiliki tiga keunggulan menjalankan Always on yakni data center, kemampuan komunikasi antar data center yang di-backup dengan latar belakang Telkom, dan penguasaan terhadap infrastuktur seperti server storage serta aplikasi.

Solusi Always On sendiri didukung 3 data center Telkom Sigma yakni di Serpong, Sentul dan Surabaya. Perusahaan penyedia layanan korporasi itu berharap setelah VMware ikut memasarkan solusi Always On pada kuartal pertama 2015, kontribusi layanan cloud akan meningkatkan ke pendapatan perseroan.

Hingga kuartal ketiga 2014, perseroan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun atau merealisasikan 70% dari target yakni meraih Rp 2 triliun di akhir 2014.

Telkom Sigma menyebutkan, komposisi pendapatan perusahaannya hingga kuartal ketiga 2014 terdiri dari sistem integrasi sebesar 30%, managed services (50%), dan cloud computing (20%).

Diharapkan, apabila penjualan Always On lancar, peta  komposisi pendapatan perusahaan akan  berubah menjadi cloud computing (25%), managed services (50%), dan sistem integrasi (25%).

"Kami ingin menurunkan pasokan sistem integrasi karena banyak kontraknya berbasis proyek. Kita mau menaikan pendapatan tetap dengan layanan cloud," tandasnya. (den/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.