Sukses

WS Rendra adalah penyair asal Indonesia

Informasi Profil

  • Nama LengkapWillibrordus Surendra Broto Rendra
  • Tanggal Lahir7 November 1935
  • Wafat6 Agustus 2009
  • Tempat LahirSolo, Indonesia
  • PasanganSunarti Suwandi, Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat, Ken Zuraida
  • AnakTheodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, Clara Sinta, Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, Rachel Saraswati, Isaias Sadewa, Maryam Supraba
  • ProfesiSastrawan

Willibrordus Surendra Broto Rendra atau biasa dipanggil W.S Rendra adalah seorang sastrawan asal Indonesia. Pria yang lahir pada tanggal 7 November 1935 ini sudah berkecimpung di dunia puisi, skenario drama, cerpen dan esai sejak masih muda.

Lahir dan besar di Solo, Rendra menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada di jurusan Sastra Inggris dan lulus dengan gelar Doktor Honoris Clausa. Penyair yang akrab dijuluki sebagai Burung Merak ini memiliki kecintaan yang tinggi terhadap dunia teater, alhasil pada tahun 1967 ia mendirikan Teater Bengkel di Yogyakarta sebagai wadah bagi dirinya untuk mengekspresikan seni lewat teater.

Teater Bengkel perlahan mulai melahirkan beberapa seniman kenamaan Indonesia, beberapa alumnus yang merupakan lulusan dari Teater Bengkel di antaranya adalah Sitok Srerenge dan Radhar Pancar Dahana. Karena banyaknya tekanan, Teater Bengkel resmi dipindahkan ke Depok pada bulan Oktober 1985.

Selama kariernya sebagai seorang sastrawan ia telah tampil di tak kurang dari delapan festival sastra internasional dan berbagai penghargaan di dunia sastra yang di antaranya adalah Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta pada tahun 1954 dan The S.E.A. Write Award 13 tahun sebelum ia wafat.

Bunga untuk Pentas Kesaksian Rendra

Banyak cara mengenang sastrawan dan budayawan, WS. Rendra yang dilakukan oleh para murid dan sahabatnya. Salah satunya adalah yang dilakukan empat komunitas bersatu; Natural Indonesia, Teater Baling-Baling, Adiza Production, dan Sanggar Humaniora.

Komunitas seni ini akan menggelar Musikalisasi Puisi Karya WS. Rendra, bertajuk Kesaksian Rendra (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia), di Altar Teater Amphi Taman Ismail Marzuki (TA-TIM) Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016 mendatang, pukul 20.00 WIB.

"Tidak semua generasi bersentuhan langsung dengan almarhum Rendra dan karya-karyanya. Bahkan Rendra seperti dilupakan. Kami merasa perlu dan penting untuk terus memperkenalkan kembali sosok beliau. Terutama berbagai warisan karyanya, agar terpelihara dan bisa diteruskan untuk masa yang tidak terbatas," kata Iwan Burnani, Ketua Panitia Acara 'Kesaksian Rendra' (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia), kepada sejumlah wartawan, di acara halal bihalal Anggota Bengkel Teater Rendra, di Cipayung Depok, beberapa waktu yang lalu.

Menurut Iwan Burnani, acara halal bihalal ini sekaligus selamatan (doa) produksi acara yang digagasnya. Iwan Burnani termasuk salah satu pendiri Bengkel Teater Rendra. Ia bergabung sejak tahun 1973, semasa komunitas teater ini masih di Yogyakarta.

Makam yang Ramai dikunjungi

Makam penyair WS Rendra di Bengkel Teater, Cipayung Jaya, Depok, Jawa Barat, masih ramai dikunjungi peziarah. Selain keluarga dan warga sekitar, banyak juga siswa sekolah ataupun seniman yang datang. Para pelaku seni yang pernah terlibat dalam pementasan atau penonton teater produksi Rendra bahkan rela datang dari luar kota.

Selain membacakan doa, para peziarah tersebut juga membawakan karangan bunga. Di makam terlihat sejumlah puisi yang dibuat oleh para pengagum Rendra. Isi puisi tersebut merupakan ekspresi kedukaan yang mendalam mendengar Rendra meninggal, serta kekaguman atas karya Sang Burung Merak tersebut.(TES)