Berita Lapan Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 10

Siswi mencoba melihat matahari dengan kacamata filter buatan sendiri saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekol...

808 Ribu Mobil Diprediksi Tinggalkan Jakarta saat Libur Panjang 8-12 Mei 2024
7 Potret Puteri Modiyanti 'Anak' Tommy Soeharto Jalani Umroh, Curi Perhatian
Telah dibaca 0 kali
Pengacara Taruna STIP Tewas: Korban Sudah Lama Alami Pemukulan Senior
Telah dibaca 0 kali
6 Fakta Menarik Gunung Ibu di Maluku yang Pernah Memiliki Danau Kawah
Telah dibaca 0 kali
Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Sulut hingga 12 Mei 2024
Telah dibaca 0 kali
Jakarta International Stadium Jadi Simbol Kemegahan dan Prestise, Simak Sejarahnya
Telah dibaca 0 kali
Harga Minyak Melesat Terseret Data Ekonomi AS hingga China
Telah dibaca 0 kali
Ibadah Haji tapi Hasil Ngutang, Sah dan Bolehkah? Kata Buya Yahya Begini
Telah dibaca 0 kali
Snapdragon 8 Gen 4 Bakal Hadirkan Performa Tinggi, Cek Skor Benchmarknya
Telah dibaca 0 kali
Top 3 News: Ngaku Punya Saham PT Antam, IRT di Depok Raup Rp20 M dari Investasi Emas Bodong
Telah dibaca 0 kali
Zulhas Ungkap Strategi PAN di Pilkada: Koalisi dengan Gerindra di Jabar dan Jakarta
Telah dibaca 0 kali
7 Potret Syifa Hadju dan Teuku Ryan di Sinetron ‘Saleha’, Ada Harris Vriza
Telah dibaca 14 kali
Cuaca Besok Sabtu 11 Mei 2024: Jakarta Didominasi Cerah Berawan Sepanjang Hari
Telah dibaca 0 kali
Menang Agregat Gol atas AS Roma, Bayer Leverkusen Tantang Atalanta di Final Liga Europa
Telah dibaca 0 kali
UNRWA: 80.000 Warga Gaza Mengungsi dari Rafah Usai Diserang Israel
Telah dibaca 14 kali

Advertisement

Advertisement

Siswi mencoba melihat matahari dengan kacamata filter buatan sendiri saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)

Sejumlah siswi mengunakan kacamata filter melihat matahari saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Kacamata ini akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total. (REUTERS/Beawiharta)

Siswa dan Guru menjajal kacamata filter saat workshop bersama Hong Kong Astronomical Society dan LAPAN di sekolah di Ternate, (7/3). Gerhana Matahari Total akan melintasi sejumlah kota di Indonesia pada 9 Maret 2016 mendatang. (REUTERS/Beawiharta)

Ilustrasi Gerhana Matahari Total (iStockphoto)

Salah penggunaan kacamata dalam menikmati gerhana matahari total, bisa berakibat rusaknya retina mata.

Seorang petugas melintas di depan spanduk sosialisasi pemanfaatan penginderaan jarak jauh citra satelit beresolusi tinggi yang dilakukan Ruang Serbaguna Kedeputian Lapan, Jakarta, Rabu (27/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ini dia lokasi strategis untuk melihat gerhana matahari total 2016 yang hanya akan terjadi di Indonesia.

Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti (ketiga kiri) menyerahkan data penginderaan jarak jauh citra satelit beresolusi tinggi kepada sejumlah perwakilan daerah di Jakarta, Rabu (27/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti memberikan penjelasan jelang serah terima data penginderaan jarak jauh beresolusi tinggi kepada sejumlah instansi dan daerah di Jakarta, Rabu (27/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti (tengah) menyerahkan data penginderaan jarak jauh citra satelit beresolusi tinggi kepada sejumlah perwakilan instansi di Jakarta, Rabu (27/1/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Citra satelit pada 5 September 2015 yang diambil instrumen Operational Land Imager pada Satelit Landsat 8 (NASA)

Pasalnya gerhana matahari total di Indonesia mendatang adalah fenomena langka yang baru akan terlihat lagi dalam waktu 40 tahun ke depan.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin (tengah) bersama pembicara lain dalam acara launching hitung mundur Gerhana Matahari Total di Jakarta, (14/1). Pada 9 Maret 2016, Indonesia akan melihat fenomena Gerhana Matahari Total. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin (tengah) bersama pembicara lain dalam acara launching hitung mundur Gerhana Matahari Total di Jakarta, (14/1). Pada 9 Maret 2016, Indonesia akan melihat fenomena Gerhana Matahari Total. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Seorang pembicara saat memegang kacamata yang nantinya akan digunakan untuk melihat Gerhana Matahari Total (GMT), di Jakarta, (14/1). GMT diperkirakan baru akan terulang 350 tahun mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Suasana launching hitung mundur Gerhana Matahari Total di Jakarta, (14/1). Pada 9 Maret 2016, Indonesia akan melihat fenomena Gerhana Matahari Total. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Struktur Komponen SLS NASA (Mirror)

Satelit kedua Lapan yang bernama Lapan-A2 telah meluncur dari India, berapa besar biaya pembuatannya?

Lapan-A2 diklaim menjadi satelit pertama buatan anak bangsa yang akan meluncur ke luar angkasa pada hari ini. (foto: Jakarta Greater)

Presiden Jokowi bersama Menteri Kabinet Kerja meninjau satelit Ekuatorial pertama Indonesia, Lapan A2 di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Bogor, Kamis (3/9/2015). Satelit tersebut nantinya akan segera diberangkatkan ke India. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sejumlah tim ahli saat mengamati satelit ekuatorial pertama Indonesia, LAPAN A2, di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Bogor, Kamis (3/9/2015). Satelit tersebut nantinya akan segera diberangkatkan ke India. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Peluncuran satelit karya anak bangsa, Lapan A2/Orari menuju orbitnya dari Satish Dhawan Space Center, India. (http://spaceflightnow.com/)

Sejumlah tim ahli saat mengamati satelit ekuatorial pertama Indonesia, LAPAN A2, di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Bogor, Kamis (3/9/2015). Satelit tersebut nantinya akan segera diberangkatkan ke India. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Para ilmuwan mengungkap bahwa suara `sangkakala` memang ada dan terbuat dari rentetan peristiwa alam

Suara terompet dari langit itu bukan sangkakala

4
5
6
7
8
9
10
11
12