Sukses

Garena Free Fire atau biasa disebut Free Fire adalah permainan battle royale yang dikembangkan oleh 111 Dots Studio dan diterbitkan Garena.

Informasi Umum

  • Nama GameFree Fire
  • Tanggal Rilis Awal30 September 2017
  • Pengembang111dots Studio
  • PenerbitGarena
  • MesinUnity
  • GenrePermainan battle royale, Permainan petualangan-aksi
  • PlatformAndroid, IoS

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Sejarah Free Fire

    Free Fire sebenarnya tidak dibuat Garena. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini hanya menyuntikkan dana untuk pengembangan game tersebut.

    Selain itu, Garena jugalah yang merilis game tersebut untuk dinikmati kalangan umum. Namun, pembuat game ini sebenarnya adalah 111 Dots Studio, yaitu sebuah studio game asal Vietnam. Peran Forrest Li sebagai pendiri Garena tentunya tak dapat disepelekan. Lewat idenya, Free Fire kini berada di bawah sayap Garena dan dikenal masyarakat luas.

    Free Fire sebenarnya dirilis terlebih dahulu dibanding PUBG. Free Fire dirilis secara resmi pada 30 September 2017. Sedangkan, PUBG baru diluncurkan pada Februari 2018. Namun beberapa game Free Fire ini baru mendapatkan perhatian dari sejumlah gamers yang perangkat smartphonenya tidak mendukung game PUBG. Dari situlah, Free Fire sedikit demi sedikit mulai menyusul popularitas PUBG.

    Salah satu keluhan yang sering diutarakan para gamers adalah, spesifikasi smartphone mereka yang tidak mampu mengakomodasi kebutuhan grafis dari game battle royale. Namun, kehadiran Free Fire sangatlah menghibur. Pasalnya, game ini memang dapat dijalankan pada perangkat smartphone berspesifikasi rendah sekalipun. Tak heran, game ini langsung populer. Jadi kamu yang memiliki perangkat smartphone dengan spek rendah pun dapat merasakan keseruan bermain game ini.

    Kapasitas game yang hanya berbobot 600 MB ini membuat pemain dengan smartphone berspesifikasi rendah sekalipun dapat mengunduhnya dengan mudah. Bahkan, saat dimainkan pun, kualitas grafik Free Fire cenderung stabil. Garena sengaja merancang game ini sedemikian rupa. Tujuannya agar game ini dapat dimainkan siapapun.

    Bagi kamu yang sudah pernah memainkan Free Fire ini tentunya akan dibuat bertanya-tanya. Pasalnya, hampir semua bangunan di dalam game ini tidak memiliki pintu. Di satu sisi, hal tersebut memang sangat memudahkan pemain memasuki area bangunan untuk bersembunyi atau mengintai musuh. Namun, cukup banyak juga para gamer yang dibuat penasaran.

    Bahkan, Free Fire pun sering menjadi bahan candaan akibat hal tersebut. Tapi, ternyata tidak adanya pintu di Free Fire bukan tanpa alasan atau glitch. Hal tersebut disebabkan Garena ingin agar siapapun dapat memainkan game ini, baik mereka yang memiliki smartphone gaming canggih hingga perangkat smartphone dengan spesifikasi minim sekalipun. Adanya pintu dapat mengakibatkan rendering grafis menjadi lebih berat. Hal tersebut tentu dapat mengakibatkan penurunan kualitas grafik saat game tersebut dimainkan di perangkat smartphone low end.

    Menjadi Game yang Paling Banyak Di-download

    Strategi Garena dalam mengandalkan Free Fire untuk smartphone berspesifikasi rendah pun membuahkan hasil manis. Sejak perilisannya di tahun 2017, game ini sedikit demi sedikit mulai dikenal gamers. Pada 2019, Free Fire menjadi game yang paling banyak diunduh. Bahkan, Free Fire juga sempat memperoleh penghargaan yang dianugerahkan baik oleh Google Play Store dan iOS Store. Hingga Agustus tahun 2020, jumlah pemain aktif Free Fire mencapai 100 juta orang. Tentu saja, Garena optimistis angka tersebut akan bertambah tiap tahun.

    Munculnya Free Fire untuk dipertandingkan di ajang bergengsi e-Sport merupakan bukti tak terbantaahkan bahwa game ini diterima masyarakat dunia. Pemain e-Sport yang memainkan game Free Fire kebanyakan berasal dari Thailand, yang kemudian disusul tim dari Brazil.

    Tak hanya itu saja, Indonesia juga turut memainkan game ini di ajang turnamen e-Sport. Free Fire juga dimainkan di ajang e-Sport Rusia dan Vietnam. Ini tentunya menjadi salah satu kebanggaan bagi kamu yang gemar bermain Free Fire.

    Jengah menjadi bahan ejekan yang dilakukan beberapa komunitas pemain membuat Garena mengambil tindakan yang cukup drastis. Produsen game tersebut memutuskan membuat Free Fire Max yang kabarnya mengusung kualitas grafik yang jauh lebih smooth dibanding Free Fire. Tak hanya itu, Free Fire Max ini juga mengusung berbagai fitur dan items perang yang terbaru. Tentunya, hal tersebut akan membuat aktivitas gaming kamu jadi terasa menyenangkan.

    Di satu sisi, game ini tentunya akan mengusung ukuran yang lebih besar yang tentunya berbanding lurus dengan konsumsi daya baterai. Sehingga, kemungkinan Free Fire Max akan diperuntukkan untuk perangkat smartphone berspesifikasi tinggi. Namun, kamu tidak perlu khawatir! Karena, Garena akan meluncurkan seri Free Fire Max secara terpisah. Sehingga, gamer memiliki pilihan game Free Fire yang lebih beragam.

    Salah satu hal yang paling tidak disukai pemain game battle royale adalah tidak adanya pilihan untuk membuat server lokal. Akibatnya, progress game pun menjadi lambat dan sering mengalami crash. Namun, hal tersebut tidak terjadi jika kamu memainkan Free Fire. Game ini menawarkan server lokal untuk pemain Indonesia. Hal ini tentunya sangatlah menguntungkan para pemain Free Fire di Tanah Air. Pasalnya, kamu dapat bermain Free Fire dengan lancar dan tanpa adanya gangguan.

    Salah satu fitur di dalam Free Fire yang paling disukai adalah “auto aim”. Dengan mengaktifkan fitur ini, karakter kamu pun dapat dikontrol dengan lebih mudah. Gerakan mereka pun menjadi lebih cepat. Adanya fitur kontrol ini juga membuat gerakan karakter saat mengendarai kendaraan pun menjadi terasa sangat mulus. Hal inilah yang membuat para pemain Free Fire menjadi ketagihan dan ingin terus memainkan game ini. Ini tentunya bisa dibandingkan dengan jika kamu bermain PUBG.

    Walaupun Free Fire didesain untuk ramah terhadap perangkat gawai berspek rendah, namun jangan remehkan kemampuan mesinnya. Game ini mengusung game engine bernama Unity Engine yang juga digunakan di dalam games legendaris. Game-game papan atas yang menggunakan teknologi Unity Engine ini antara lain Mobius, COD Mobile, League of Legends: Wild Rift , dan Final Fantasy. Penggunaan game engine ini secara otomatis membuat frame rate grafik yang dimiliki Free Fire menjadi lebih baik dan stabil dibanding PUBG.

    Adanya Zona UAV

    Semua game battle royale tentu melibatkan para tokoh pemain yang terjun dari ketinggian sebelum mendarat ke tanah peperangan. Free Fire pun memiliki mekanisme yang sama. Namun, aktivitas landing kamu akan menjadi lebih mudah berkat adanya fitur Zona UAV di dalam game tersebut. Zona UAV merupakan sebuah zona yang akan langsung muncul saat pesawat yang mengangkut pemain berada di udara.

    Sebelum menerjunkan karakter, ada baiknya kamu menyimak lingkaran tersebut. Apabila kamu memutuskan untuk mendarat di zona lingkaran tersebut, maka dapat berakibat fatal. Pasalnya, daerah tersebut merupakan zona di mana pemain lawan dapat melihat kamu. Dengan adanya Zona UAV, kamu dapat lebih berhati-hati sebelum memilih tempat mendarat.

    Salah satu hal unik yang ada di dalam Free Fire adalah senjata berbentuk panci. Alat menggoreng makanan tersebut ternyata menjadi senjata penangkal peluru yang sangat ampuh. Namun, sayangnya masih banyak pemain Free Fire yang tidak menyadari hal tersebut. Kamu dapat menggunakan panci untuk menangkis serangan peluru dari pihak lawan.

    Untuk meningkatkan perlindungan yang diterima dari panci tersebut, karakter kamu dapat berjongkok sambil memegangi panci. Tidak ada yang menyangka. Namun, hal tersebut menjadi salah satu daya tarik dari game ini.

    Jika kamu ingin memperbesar peluang menang di dalam game ini, berusahalah untuk menghancurkan UAV drone. Ya, sangat jarang sekali pemain Free Fire yang menyadari bahwa mereka dapat menembak jatuh UAV drone yang melayang di tempat-tempat tertentu. UAV drone merupakan fitur di dalam Free Fire yang memungkinkan pemain lain mengintip lokasi karakter kamu lewat peta.

    Dengan menghancurkan UAV drone, maka pihak pemain lawan akan kesulitan mendeteksi keberadaan kamu. Untuk menghancurkan drone tersebut tanpa sepengetahuan lawan, kamu dapat menggunakan silencer pada senjata yang dipilih.

    Walaupun kamu sudah menghancurkan UAV drone, namun bukan berarti dapat mengambil tindakan yang ceroboh. Misalnya, dengan mengganti senjata di sembarang tempat. Pasalnya, lawan tetap dapat mendeteksi keberadaan lewat suara yang ditimbulkan saat karakter kamu berganti senjata. Apalagi jika pemain lain menggunakan perangkat alat bantu dengar seperti headset atau headphone.

    Hal itu tentunya dapat menjadi akhir yang fatal untuk karakter kamu. Oleh karena itu, sangatlah disarankan untuk berhati-hati dalam memilih tempat. Pastikan lingkungan sekitar kamu sepi sebelum memutuskan untuk berganti senjata.