Sukses

Ritual Adat Seblang Olehsari Banyuwangi Digelar, Tarian Magis Bulan Syawal untuk Tolak Bala

Ritual adat Seblang Olehsari telah dimulai pada 15 April 2024. Ritual tersebut akan berlangsung selama 7 hari ke depan hingga 21 April 2024, di Desa Olehsari, Kecamata Glagah,Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Ritual adat Seblang Olehsari telah dimulai pada 15 April 2024. Ritual tersebut akan berlangsung selama sepekan ke depan, yaitu hingga 21 April 2024, di Desa Olehsari, Kecamata Glagah, Banyuwangi.

Ritual ini telah menjadi agenda rutin tahunan yang dilaksanakan pada awal bulan Syawal kalender Islam setiap tahunnya.

Ritual bersih desa ini dilakukan secara turun temurun kepada anak cucu terpilih untuk menari seblang. Ritual ini diyakini masyarakat sekitar sebagai sarana tolak bala.

Adapun penari seblang merupakan remaja putri yang telah dipilih secara supranatural dari keturunan penari sebelumnya dan dalam ritual tersebut, terdapat proses trance yaitu tubuh penari dimasuki energi spiritual leluhurnya.

Tahun ini, penari Seblang Olehsari merupakan penari di tahun sebelumnya yaitu Dwi Putri Ramadani yang saat ini menginjak usia 20 tahun.

“Saya Ikhlas ditunjuk menjadi penari Seblang. Karena ini merupakan petunjuk dari leluhur saya,”ujar Putri, Selasa (16/4/2024).

Ketika musik di mainkan raga Putri yang dalam keadaan tidak sadar menari dengan lincah mengikuti irama musik tradisional khas Seblang Olehsari.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman mengaku bersyukur dalam pelaksanaan ritual adat Seblang Olehsari tahun ini  berjalan lancar.

“Saya sangat bersyukur ritual adat Seblang Olehsari tahun ini diberikan kelancaran dari tahun ke tahun,”katanya

Karena keunikanya serta masih dalam suasana libur Lebaran prosesi ritual adat yang begitu sekral tersebut dipadati wisatawan yang ingin melihat tarian seblang Olehsari.

Ketua adat Desa Olehsari Ansori (52) mengatakan Ritual Seblang diawali dengan selamatan di empat titik, dua di antaranya makam sesepuh desa setempat, Ki Buyut Ketut dan Ki Buyut Cili. Ritual puncak adalah menggiring penari ke arena Seblang, letaknya di pusat desa.

Dengan alunan gamelan khas, penari menari berkeliling arena berbentuk bulat. Dua orang pengiring ikut mendampingi penari. Selama menari, puluhan gending khusus berbahasa Using dilantunkan oleh para ibu-ibu.

“Ini sudah tradisi turun-temurun. Konon sudah dimulai sejak tahun 1930-an,” kata Ansori.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seblang Hilangkan Pengaruh Buruk

Ansori menjelaskan, Seblang berarti menghilangkan pengaruh buruk. Karena itu gaya tarian ini membuang tangan ke kanan atau ke kiri.

“Seblang ini kalau ikut bahasa Using singkatan dari Sebele Ilang (hilang sialnya). Jadi, biar semua hal yang tidak menyenangkan seperti penyakit dan bala-bala lain yang tidak menyenangkan ini hilang, dan berharap kemakmuran,” ujar Anshori.

Di akhir tarian nanti, Seblang akan membagikan bunga yang ditancapkan pada lidi yang biasa disebut dengan Kembang Dermo, yang konon bisa mendatangkan kemakmuran bagi yang memilikinya. Di hari terakhir, Seblang akan ditutup dengan prosesi Ider Bumi, bersih desa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.