Sukses

Rumah dan Balai Desa di Tuban Roboh Terdampak Gempa, Tidak Ada Korban Jiwa

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji menyatakan, gempa yang mengguncang Tuban pada Jumat siang (22/3/2024), menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji menyatakan, gempa yang mengguncang Tuban pada Jumat siang (22/3/2024), menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.

"BPBD Tuban telah melakukan monitoring di masing-masing Kecamatan dan desa guna mendapatkan informasi dampak gempa. Hampir di 20 Kecamatan di Kabupaten Tuban merasakan adanya getaran gempa," ujarnya, Jumat (22/3/2024).

Bangunan rumah roboh akibat gempa terjadi di Desa Glagahsari Kecamatan Soko. "Tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Selain itu, ada juga Balai Desa Dagangan Kecamatan Parengan yang juga roboh terdampak gempa.

"Balai desa tersebut merupakan balai desa lama," sambungnya.

 

Gempabumi Tuban dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI ( Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk ), Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

 

Sudarmaji menyatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Sudarmaji mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," sambung.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.