Sukses

Mengintip Tradisi Pulang Kampung Santri di Situbondo Jelang Puasa Ramadhan

Ratusan santri yang berasal dari sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Situbondo mulai pulang kampung ke beberapa daerah di Pulau Madura menjelang bulan puasa

Liputan6.com, Situbondo Ratusan santri yang berasal dari sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Situbondo, mulai pulang kampung ke beberapa daerah di Pulau Madura menjelang bulan puasa Ramadhan.

Para santri tersebut, berangkat ke kampung halamanya untuk bisa berkumpul bersama keluarganya pada saat bulan puasa melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo.

Mereka nampak memenuhi seluruh areal Pelabuhan untuk bisa naik kapal menuju kampung halaman di Pulau Madura.

Santri-santri ini berasal dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Situbondo dan yang paling dominan berasal dari Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Kabupaten Situbondo.

“Paling banyak dari pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Kalau Ponpes lain ada walaupun tidak banyak,”ujar Ahmad Rozikin Koordinator santri, Selasa (5/3/2024).

Kata dia, setiap tahunya, para santri kembali ke kampung halamanya menjelang puasa bulan Ramadhan dan baru kembali ke Pondok dua pekan setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Kami Pulang menjelang bulan Ramadhan dan baru balik lagi ke pondok setelah lebaran. Tiap tahun memang seperti ini,” ujar Ahmad Rozikin.

Momentum kepulangan ini sangat dinanti santri karena tidak jarang mereka bisa ketemu orang tua atau saudara setiap waktu.

“Senang sekali apalagi orang tua saya jarang bisa datang ke pondok karena harus bekerja. Senang sekali rasanya,” kata Hanifa Salah satu santri.

Hanifa menceritakan setiap kali pulang kampung biasanya akan banyak tetangga sekitar yang datang ke rumahanya untuk menyambung tali silaturrahmi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetangga Datang Sambung Silaturrahmi

“Biasanya mereka banyak tanya tentang pondok saya. Inginnya anaknya akan dipondokkan di tempat saya mondok kelak,”cerita Hanifa.

Pengasuh pondok pesantren mengimbau agar seluruh santri yang pulang ke kampung halaman agar tetap bisa menjaga nama baik dengan terus mengamalkan ilmu yang didapatkan di pondok.

"Insya allah saya akan memegang teguh imbauan dari pihak pengurus pondok itu,”terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.