Sukses

Ribuan Rumah di Tiga Kecamatan Pasuruan Jatim Terendam Banjir, Ketinggian Air Hampir Satu Meter

Sebanyak 3.527 rumah warga terendam banjir sejak Senin 5 Januari 2024. Dari jumlah tersebut, 1.835 permukiman warga di 8 dusun di Desa Kedungringin yang kebanjiran. Ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter, khususnya di Dusun Balongrejo dan Ngampel.

Liputan6.com, Pasuruan - Sebanyak 3.527 rumah warga di Kabupaten Pasuruan terendam banjir sejak Senin 5 Januari 2024. Dari jumlah tersebut, 1.835 permukiman warga di 8 dusun di Desa Kedungringin yang kebanjiran. Ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter, khususnya di Dusun Balongrejo dan Ngampel.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan, tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang terendam banjir adalah Beji, Bangil dan Kecamatan Gempol.

Desa Kedungringin Beji menjadi daerah langganan banjir di musim penghujan seperti sekarang.

"Kedungringin dan Kedungboto jadi daerah langganan banjir ketika musim penghujan tiba seperti sekarang. Apalagi hujan di wilayah atas sangat deras, dan air laut sedang pasang," kata Sugeng, Selasa (6/02/2024).

Selain itu, tiga dusun di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji juga terendam banjir. Yakni Dusun Gedang Kluthuk, Karanglo dan Dusun Kedungboto. Hanya saja, jumlah rumah penduduk yang terdampak tak begitu banyak bila di bandingkan dengan pemukiman warga di Desa Kedungringin. Ketinggian air pun juga tak setinggi di Kedungringin. Rata-rata antara 40-50 sentimeter.

Kata Sugeng, banjir yang menggenangi pemukiman warga, fasilitas pendidikan dan lainnya itu berasal dari luapan DAS (Daerah Aliran Sungai) Wrati.

"Penyebab banjir karena intensitas hujan yang terjadi dalam waktu yang cukup lama ditambah air laut pasang, sehingga aliran Sungai Wrati tak bisa menampung air hingga akhirnya meluap," ujarnya.

Sementara di Bangil, setidaknya ada 4 desa terdampak, di antaranya Desa Satak, Bandaran, Tambakan dan Kalirejo. Total ada 1.221 rumah warga yang terendam banjir sejak kemarin.

Sedangkan di Gempol, banjir melandan Dusun Ngasem dan Tanjung dengan ketinggian air mencapai 30-50 sentimeter. Jumlah rumah yang terendam ada 230 unit.

Ditegaskan Sugeng, banjir di Bangil dan Gempol disebabkan meluapnya daerah aliran sungai kedunglarangan.

"Bedanya kalau banjir di Gempol dan Bangil justru dari Sungai Kedunglarangan yang meluap ketika limpahan air dari wilayah atas beradu dengan air laut yang dalam kondisi pasang," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PMI Siapkan Makanan untuk Warga Terdampak Banjir

 

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan menyiapkan 750 nasi bungkus untuk warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Beji, khususnya di Desa Kedungringin dan Kedungboto sebagai wilayah terdampak paling parah.

Ratusan nasi bungkus tersebut mulai dibagikan sejak senin (5/2/2024) oleh para petugas PMI dibantu para relawan seperti PMR (Palang Merah Remaja) dan lainnya.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, Misbach Zunib menjelaskan, untuk membuat ratusan nasi bungkus tersebut, PMI melibatkan 30-40 orang yang memasak di dapur umum. Mulai dari memasak nasi, menggoreng tempe, tahu, telur dan mie basah hingga sayuran pelengkapnya.

"Kami melibatkan seluruh petugas di PMI Kabupaten Pasuruan dan relawan dari PMR SMKN 1 Bangil, MAN 1 Pasuruan, SMAN 1 Bangil dan lainnya," kata Misbach, Selasa (6/2/2024).

Dijelaskannya, dapur umum sendiri dibangun di Halaman Kantor PMI Kabupaten. Dalam sehari, para relawan bisa memasak hingga dua kali. Dalam artian apabila dibagikan sore hari, maka memasaknya dilakukan pada pagi hingga siang, dan sebaliknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.