Sukses

Siswa Kelas 5 SD di Banyuwangi Ditemukan Tewas Tergantung di Kandang Sapi

Seorang siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Wongsorejo yang diketahui berinsial RFD, ditemukan meninggal dunia tergantung di kandang sapi dekat rumahnya.

Liputan6.com, Banyuwangi Seorang siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (setara sekolah dasar) di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, yang diketahui berinsial RFD, ditemukan meninggal dunia tergantung di kandang sapi dekat rumahnya.

Jasad siswa tersebut kemudian diturunkan oleh pihak keluarga sebelum polisi datang ke lokasi kejadian. Saat ini kasus tersebut masih dalam sedang penyelidikan pihak kepolisian.

Kasat Reskirm Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan.

“Benar tadi ada laporan kejadian itu. Proses olah TKP sudah kita lakukan, dan saat ini petugas masih meminta keterangan saksi yaitu warga dekat rumah korban,”ujar Andrew, Senin (22/1/2024).

Menurut dia, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi, untuk dilakukan visum dan autopsi, guna untuk penyidikan lebih lanjut.

"Untuk hasil visumnya  masih belum keluar nanti kita informasikan lagi,”tambah Adrew

Andrew menambahkan, berdasarkan hasil keterangan keluarga, korban diasuh oleh pamannya sejak kecil. Sedangkan orangtua kandungnya berada di luar kota.

Menurut Vega, paman korban sempat tidak setuju untuk dilakukan visum dan autopsi. Namun untuk kepentingan penyelidikan, polisi akhirnya meminta izin orang tua kandung untuk dilakukan autopsi.

"Saat ini orang tua kandung sedang dalam perjalanan pulang ke Banyuwangi,” tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Rajin Mengaji

Sementara itu warga sekitar mengatakan tidak mengetahui pemicu insiden tersebut. Sebab sehari- harinya korban berperilaku normal layaknya anak seusianya.

“Anaknya biasa saja dan tidak ada yang menonjol. Saya juga bingung pemicunya itu apa kok sampai terjadi seperti ini,” ujar Angrina, warga sekitar rumah korban.

Sedangkan menurut teman korban, Agus mengatakan di sekolah almarhum adalah anak yang kreatif dan rajin mengaji.

“Anaknya kreatif. Biasanya saya sering berpapasan pada saat dia berangkat mengaji ke langar (musala). Dengan teman- temanya korban juga baik,”tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.