Sukses

Musim Pancaroba, Warga Banyuwangi Diimbau Waspada Gigitan Nyamuk Demam Berdarah

Dinas Kesehatan Banyuwangi, meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan saat ini.

Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Kesehatan Banyuwangi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan saat ini.

DBD sendiri disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang biasa hidup di genangan air yang tenang dan bersih.

“Tentunya masyarakat juga perlu menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Mulai menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan,”ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat Senin (20/11/2023).

Kata dia, pencegahan DBD harus dilakukan secara komunal. Sebab terbentuknya genangan pada penampungan atau lubang- lubang air hujan rentan menyebabkan nyamuk Aedes aegypti bersarang.

DBDB sendiri menular ketika nyamuk membawa virus Dengue menggigit penderita demam berdarah kemudian menggigit orang yang sehat.

“DBD dapat menyerang anak- anak dan orang dewasa juga,”tambahnya.

Menurut Amir, untuk upaya pencegahan paling efektif berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup dan mengubur barang- barang bekas.

Adapun gejalah DBD diawali demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Angka kejadian DBD biasanya meningkat ketika musim hujan. Nyamuk demam berdarah biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari.

Untuk itu , masyarakat diimbau sering- sering membersihkan rumah, tidak banyak mengantung pakaian di kamar tidur, menguras bak mandi seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan menggunakan obat semprot atau bakar untuk membasmi nyamuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Empat Kasus Kematian Akibat DBD

Berdasarkan Data Dari Dinas Kesehatan Banyuwangi, kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya sejak Januari hingga Juli 2023 ini mencapai 220 kasus. Dari jumlah tersebut empat diantaranya meninggal dunia.

Bekaca pada 2022 lalu, angka kasus DBD di Banyuwangi terbilang ekstrem Angkanya mencapai 560 kasus dengan 12 kasus kematian.

Adapun sebaran masyarakat yang terjangkit demam berdarah merata di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Namun yang paling tinggi ada di Kota Banyuwangi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.