Sukses

Blue Fire Kawah Ijen Padam Tidak Bisa Dinikmati Wisatawan, Disbudpar Banyuwangi Tawarkan Dua Solusi

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disbudpar Banyuwangi Ainur Rofiq menyatakan, pihaknya menawarkan solusi jangka pendek dan jangka panjang, terkait padamnya blue fire di kawah Ijen yang dipadamkan oleh penambang belerang di kawasan tersebut.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disbudpar Banyuwangi Ainur Rofiq menyatakan, pihaknya menawarkan solusi jangka pendek dan jangka panjang, terkait padamnya blue fire di kawah Ijen yang dipadamkan oleh penambang belerang di kawasan tersebut.

Solusi jangka pendeknya yaitu, para wisatawan yang turun melihat blue fire akan turut membantu penambang membawa sebanyak dua kilogram belerang dari bawah kawah tempat blue fire hingga ke atas. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi resiko belerang habis terbakar akibat blue fire.

“Jadi, kebetulan titik api blue fire yang muncul tersebut di kawasan tambang milik PT Candi Ngirimbi. Dan yang dimatikan itu api yang akan menjalar ke 60 ton stok belerang di sana,” ujar Ainur, Selasa (5/9/2023).

Sedangkan untuk jangka panjang, stakeholder terkait bergotong royong menciptakan titik api atau blue fire baru yang tak menganggu aktivitas tambang. Namun, hal ini butuh  usaha dan kerja keras untuk menjadikan tempat wisatawan dapat menikmati fenomena satu-satunya di dunia itu.

Ainur mengatakan, jika ada titik-titik api blue fire Kawah Ijen yang jauh dari aktivitas tambang, namun kondisi terkini titik-titik tersebut tertutupi oleh pasir. Lebih-lebih untuk memunculkan blue fire ternyata butuh campur tangan manusia, seperti adanya pipa penyaluran gas panas sebagai bahan bakar api biru. 

Selain itu solusi jangka panjang ini juga termasuk ke dalam perbaikan hingga peningkatan safety atau keselamatan jalur wisatawan yang akan menuju puncak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bule Fire Harus Ada Campur Tangan Manusia

 

“Untuk yang dibuat tempat blue fire baru itu di titik kodim namanya,” cetus Ainur.

Untuk saat ini, Ainur melanjutkan, hasil rembug dengan sejumlah pihak akan disampaikan oleh masing-masih stakeholder yang bersangkutan untuk bisa ditindaklajuti atau diterapkan. Namun, dirinya berharap permasalahan ini bisa beres dan tidak ada pihak yang dirugikan.

“Semoga solusi tersebut dapat direalisasi, Syukur-syukur jika solusi jangka panjangnya bisa tercapai sehingga wisatawan tak perlu kecewa lagi,” tuturnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini