Sukses

Korban Mutilasi di Trosobo Sidoarjo Diduga Dilakukan Orang Ahli, Potongan Jasad Rapi Pas Persendian

Kepala Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong Sidoarjo AKBP Eko Yunianto mengungkapkan, pemotongan korban mutilasi yang ditemukan di selokan Trosobo, Sidoarjo, diduga dilakukan setelah korban tewas dibunuh.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong Sidoarjo AKBP Eko Yunianto mengungkapkan, pemotongan korban pembunuhan dengan dimutilasi yang ditemukan di selokan Trosobo, Sidoarjo, diduga dilakukan setelah korban tewas dibunuh.

Sebab, lanjut AKBP Eko, dalam pemeriksaan potongan jasad yang tidak utuh tersebut cukup rapi dan dilakukan oleh orang yang sudah ahli.

"Pemotongan bisa dilakukan dengan senjata tajam kecil. Dilakukan oleh orang yang bisa dikatakan ahli. Karena memotong pas di persendian," ujarnya, Selasa (13/6/2023).

Selain itu, kata AKBP Eko, jasad korban mutilasi tersebut dipotong tepat pada persendian bagian pinggul.

"Ada tanda kekerasan di kepala dan leher, tidak mematikan. Sementara dugaan kematian karena kekerasan di bagian leher. Waktu kematian tiga sampai lima hari sebelum penemuan," ucapnya.

AKBP Eko juga merinci, hasil pemeriksaan gigi, korban berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 25 sampai 40 tahun dan kulitnya sawo mateng.

"Korban memiliki ciri-ciri badan gempal, muka oval dan hidungnya tidak terlalu mancung," ujarnya.

AKBP Eko menegaskan, bila ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa datang ke Polresta Sidoarjo.

"Jika ada masyarakat yang melapor nanti akan kita lakukan pemeriksaan dan mencocokan dengan DNA jasad korban," ucap Eko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potingan Jasad Ditemukan Emak-Emak

Sebelumnya, Warsini, seorang emak-emak penjaga warung kopi di dekat Pos Polisi Trosobo, Taman, Sidoarjo, mengaku menemukan jasad tidak utuh tanpa kaki dan tangan di selokan sekitar lokasi setempat.

"Saya awalnya melihat plastik warna hijau di dalam selokan saat mau mematikan lampu di dekat Pos Polisi. Saya kira plastik itu hanya berisi sampah saja," ujarnya, Senin (12/6/2023).

Warsini merasa curiga karena mencium bau busuk yang berasal dari plastik itu tidak hilang. Dia akhirnya mengadukannya ke polisi. "Awalnya tidak curiga, tapi memang bau. Karena bingung akhirnya saya coba telepon polisi," ucapnya.

"Akhirnya Pak Polisi datang, plastik warna hijau itu diangkat dan dibuka, keluar usus dan selanjutnya terlihat potongan jasad," imbuh Warsini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.