Sukses

Pemudik Gilimanuk - Ketapang Makin Ramai, Pengasong dan Tukang Pijat Panen Rejeki

Ramainya pemudik yang menyeberang dari Bali ke Banyuwangi membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kecil. Para pedagang mengaku pendapatan mereka mulai meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa.

Liputan6.com, Banyuwangi Ramainya pemudik yang menyeberang dari Bali ke Banyuwangi (Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang), membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kecil. Para pedagang mengaku pendapatan mereka mulai meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa.

Diprediksi hingga puncak arus mudik Lebaran, pendapatan mereka diperkirakan juga akan semakin melejit. Salah satu pedagang asongan, Eny Hidayah (53) mengatakan di hari biasa pendapatannya rata-rata hanya Rp 100 ribu. Sementara di momen besar seperti lebaran ini pendapatannya naik minimal Rp 300 ribu.

"Libur natal biasanya juga ramai, cuma pas lebaran ini naiknya lumayan banyak. Hampir rata-rata pendapatan pedagang pasti meningkat," katanya, Sabtu (15/4/2023).

Dia menjajakan ragam minuman seperti kopi sachet, coklat, susu. Juga ada mie instant, dan juga rokok. Harga minuman mulai dari Rp 4 ribu, untuk mie Rp 10 ribu, harga rokok bervariatif tergantung merk.

Setiap hari dia mulai berdagang dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB. Cara dia berdagang adalah masuk ke kapal yang masih sandar. Dia menawarkan dagangannya ke setiap penumpang. Paling laris adalah kopi. 

"Kalau kapal sudah mau berangkat saya turun," ujarnya.

Peningkatan pendapatan juga dirasakan oleh tukang pijat refleksi Selat Bali. Per hari selama momen mudik lebaran pendapatannya juga meningkat dua kali lipat.

Bagi anda yang masih asing, tukang pijat refleksi Selat Bali akan mudah anda temui di kapal yang menyeberang dari Bali ke Banyuwangi atau sebaliknya.

Mereka menawarkan jasa pijat kepada penumpang selama di perjalanan tersebut. Mereka bukan tukang pijat sembarangan. Melainkan seorang profesional yang tersertifikasi. 

Ada banyak layanan pijat yang ditawarkan. Seperti Balinese Massage, Foot Massage, Body Massage, Indian Head Neck and Shoulders, Japanese Shiatsu, Thai Massage.

Setiap jenis pijat dibanderol dengan harga Rp 30 ribu. Durasinya selama 30 menit. Salah satu pemijat, Joko Masito mengaku selama momen mudik pelanggannya bisa mencapai 5 orang. Padahal hari biasa maksimal hanya 2 orang. Terkadang juga tidak ada sama sekali.

"Kalau momen kayak gini pendapatannya ya lebih lumayanlah, dibanding hari biasa," ujarnya.

Bila mau, lanjut Joko, bahkan dia bisa saja memijat lebih dari 5 orang. Tetapi kendalanya adalah tenaga. 

"Saya menjaga kualitas, kalau tenaga udah ga ada terus memijat kan jadi ga maksimal, khawatirnya malah mengecewakan pelanggan," kata dia.

Pemijat Selat Bali bukan hanya Joko. Kurang lebih ada 30 orang yang melakoni profesi ini. Mereka tergabung dalam Paguyuban Pijat Nusantara (PPN).

Saat beraktifitas, biasanya mereka akan berpencar. Masing-masing mencari kapal yang bisa diikuti. Umumnya mereka berangkat sore lalu pulang saat dini hari. Alasannya di jam-jam itu aktivitas penyebrangan tengah ramai. Apalagi kebanyakan penumpang adalah sopir. Sehingga dirasa cocok, menjadi pelanggan dari jasa yang mereka tawarkan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbekal Secarik Tulisan Kertas Jasa Pijat

Dengan secarik kertas yang bertuliskan macam layanan pijat, setelahnya mereka menawarkan kepada setiap penumpang.

"Kami berharap pemudik tahun ini ramai, sehingga pendapatan kami juga bisa meningkat," tandasnya.

Sebagai informasi, peningkatan jumlah penumpang mulai terjadi di Pelabuhan Ketapang. H-8 lebaran ini, mulai banyak pemudik yang menyebrang dari Bali ke Banyuwangi.

Data ASDP Ketapang, disebutkan peningkatan cukup signifikan mulai terjadi dalam kurun Rabu (12/4/2023) hingga Kamis (13/4/2023).

Dalam rentang waktu tersebut total warga yang sudah menyebrang sudah mencapai 14.316 orang. Bila dibanding pekan-pekan sebelumnya peningkatannya mencapai 15 persen. 

Jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, jumlah penumpang yang datang dari Gilimanuk, Bali rata-rata 12 ribu orang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.