Sukses

7 Mitos Gunung Mujur Malang, dari Makam Keramat sampai Petilasan Ken Arok

Gunung Mujur di lereng perbukitan Arjuno memiliki berbagai mitos yang di dalamnya terdapat candi dan makam keramat

Liputan6.com, Malang - Gunung memiliki peran penting dan religius bagi masyarakat sejak zaman kuno. Puncaknya jadi bagian utama dari berbagai agama di dunia. Karena itu, sering dianggap sakral dan tempat suci. Banyak gunung di Malang yang juga diposisikan demikian.

Bagi masyarakat masa lampau, gunung diyakini tempat bersemayamnya para dewa. Tak sedikit mitos menyelimuti sebuah gunung. Satu di antaranya adalah Gunung Mujur di Kabupaten Malang yang memiliki banyak mitos.

Gunung Mujur memiliki ketinggian sekitar 655 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya adalah perbukitan di lereng Gunung Arjuno. Secara administratif masuk wilayah Desa Donowarih dan Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Bagi sebagian orang nama gunung ini bisa jadi masih asing, sebagian lagi menyebut banyak misteri dan mitos yang menyelimutinya. Tapi jadi destinasi favorit bagi penyuka olahraga ekstrem seperti downhill maupun offroad race karena kecuramannya.

Kata Mujur sendiri dalam bahasa Indonesia berarti beruntung, sedangkan dalam bahasa Jawa bisa berarti membentang atau merujuk posisi arah. Gunung ini termasuk jujugan wisata religi bagi sebagian masyarakat.

Inilah deretan mitos yang ada di Gunung Mujur Kabupaten Malang:

1. Keberadaan Makam Keramat

Area Gunung Mujur didominasi oleh hamparan hutan pinus. Salah satu hal yang menarik perhatian, di dalamnya terdapat sebuah makam. Bagi sebagian warga, keberadaan makam ini dikeramatkan. Karena itu pula, kawasan ini telah dijadikan tempat wisata religi.

Konon, makam keramat itu adalah Setakumintir, seorang patih Blambangan, sebuah kerajaan di timur Pulau Jawa. Sebagian lagi berpendapat itu adalah makam Ki Ageng Kertojoyo. Untuk menuju makam tersebut, harus lebih dulu menaiki anak tangga sejauh 100 meter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Berkah Kemujuran

Mitos yang beredar di masyarakat sekitar menyebutkan para pengunjung wisata Gunung Mujur bakal diberikan keberkahan. Seperti namanya, gunung ini diyakini bisa membawa kemujuran atau keberuntungan bagi siapa pun yang berkunjung. Baik itu jodoh, rezeki dan lainnya.

3. Berkah Malam Jumat Legi

Ada hari khusus yang dipercaya penduduk di sekitar gunung ini merupakan hari paling baik yang akan membawa kemujuran, yakni malam Jumat Legi. Pada hari itulah banyak orang untuk ‘ngalap barokah’ atau mencari berkah kemujuran.

4. Datang 7 Kali Berturut-turut

Tak sedikit yang datang ke Gunung Mujur pada malam Jumat Legi dengan tujuan mencari keberkahan. Bila datang sekali ternyata belum cukup, maka datanglah tujuh kali berturut-turut setiap malam Jumat Legi bila ingin lebih banyak keberkahan.

5. Larangan Berkata Kotor

Salah satu pantangan ketika di gunung ini adalah tak boleh mengucap kata kotor. Mitosnya, mereka yang melanggar larangan itu akan mendapat hukuman tak terduga, bisa bernasib celaka. Terlebih Gunung Mujur tempat yang dianggap suci dan sakral oleh sebagian warga.

6. Larangan Banyak Mengeluh

Satu larangan di gunung ini adalah tak boleh banyak mengeluh sepanjang perjalanan. Mitosnya, keluhan itu akan terwujud. Misalnya, mengeluh soal hewan buas maka bisa saja kekhawatiran itu bakal terjadi yakni bertemu hewan buas. Makna di baliknya adalah selalu berfikir positif.

7. Tempat Ken Arok dan Ken Umang Bertemu

Sulit mencari catatan sejarah candi dengan tinggi dan lebar kurang lebih 2 meter ini. Namun banyak yang percaya bila Gunung Mujur jadi lokasi pertemuan Ken Arok dan Ken Umang, Candi Telih itu adalah penandanya. Umang adalah istri pertama Arok sebelum menikahi Ken Dedes.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.