Sukses

Ratusan Tanaman Cepat Panen Hijaukan BSKDN, Upaya Kendalikan Inflasi

Yusharto menambahkan, halaman kosong di lingkungan BSKDN sepatutnya difungsikan sebagai lahan tanam yang membawa banyak manfaat dan menambah asri suasana kantor.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 tanaman cepat panen ditanam di lingkungan kantor Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penanaman tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi yang dicanangkan pemerintah.

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo meminta para pegawai berperan aktif mengatasi inflasi yang ditandai dengan naiknya kebutuhan pokok. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menanam tanaman cepat panen, satu di antaranya tanaman cabai.

"Lewat kesempatan kali ini, kita sudah siapkan  bibit yang sudah siap tanam dan sebagian lagi yang baru mau disemai," ungkap Yusharto, Jumat (18/11/2022).

Yusharto menambahkan, halaman kosong di lingkungan BSKDN sepatutnya difungsikan sebagai lahan tanam yang membawa banyak manfaat dan menambah asri suasana kantor. Dengan demikian, lingkungan kantor lebih nyaman layaknya rumah. Hal ini penting, apalagi waktu yang dihabiskan di kantor lebih banyaknya ketimbang rumah.

"Kita semua banyak menghabiskan waktu di kantor ketimbang di rumah, untuk menambah kenyamanan saat bekerja kita perlu menciptakan lingkungan yang asri dan nyaman salah satunya dengan gerakan menanam tanaman pangan tadi," tutur Yusharto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2023 Panen

Dia berharap awal 2023 semua pegawai di lingkungan BSKDN dapat mulai memanen apa yang ditanam secara bergantian. Sehingga gerakan tiada hari tanpa panen yang dicanangkan tersebut segera dapat tercapai.

"Tiada hari tanpa panen, setidak-tidaknya mulai Januari atau Februari tahun 2023 kita akan giliran (memanen). Umpamanya pusat satu akan memanen bagian tanaman mana, pusat lainnya menyusul, dan seterusnya," pungkas Yusharto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.