Sukses

Tanggul Bengawan Solo Ambles, Warga Kanor Bojonegoro Resah Banjir

Tanggul yang yang difungsikan menjadi jalan desa menuju persawahan ini, diketahui hampir satu bulan ambles. Dan hingga saat ini kondisinya semakin parah.

Liputan6.com, Bojonegoro - Tanggul Bengawan Solo sepanjang 70 meter yang melintasi Dusun Krajan, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, ambles. Warga pun resah dengan ancaman banjir jika sewaktu-waktu debit air Bengawan Solo naik.

Tanggul yang yang difungsikan menjadi jalan desa menuju persawahan ini, diketahui hampir satu bulan ambles. Dan hingga saat ini kondisinya semakin parah.

"Longsor seperti ini ya hampir satu bulan dan kemarin sore tambah parah," ujar Khoirul Huda, warga setempat, Rabu (8/12/2021).

Menurutnya, tanggul Bengawan Solo di kampungnya itu awalnya mengalami retak-retak. Sampai pada akhirnya mengalami ambles cukup dalam lebih dari satu meter.

Melihat saat ini musim penghujan yang kerap mengguyur banyak daerah, menjadi salah satu faktor utama tanggul tersebut mudah ambles. Selain itu, penyebabnya dimungkinkan karena tidak ada pancang penguatnya.

"Mungkin secara lihat ini kan dasarnya nggak ada pancangnya, kata orang-orang gitu," ucap Khoirul Huda, yang juga berharap agar tanggul di kampungnya itu segera diperbaiki.

Kepala Desa Kanor Jono menjelaskan, tanggul Bengawan Solo mulai mengalami retak sejak satu bulanan lalu. Yang mana, awalnya penurunan 10 sentimeter dan dua minggu yang lalu penurunan 30 sentimeter.

"Dan kemarin pagi 5 Desember mengalami penurunan 50 sentimeter, siangnya sudah 170 sentimeter. Dan hari senin 6 Desember mengalami penurunan 2,5 meter," jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

7 KK Terdampak Langsung

Ia juga menjelaskan, kondisi tanggul Bengawan Solo sekitar panjangnya 70 meter di desanya itu mengalami patah dan longsor atau sleding. Apabila debit air sewaktu-waktu naik, maka ribuan rumah pada belasan desa di dua kecamatan terancam kebanjiran.

"Kalau terjadi banjir, pasangnya bengawan ini akan meluber di dua kecamatan. Antara Kecamatan Kanor sampai Kecamatan Baureno," jelasnya.

Lebih lanjut, Jono menyampaikan bahwa kondisi amblesnya tanggul di desanya tersebut sudah dilaporkan ke para pemangku kepentingan di lingkup Pemkab Bojonegoro.

"Kemarin sudah dilakukan ke Pemkab, BBWS dan BPBD. Rencananya dari BPBD membantu pedel untuk kebutuhan pananggulangan sementara," pungkasnya.

Sebatas diketahui, setidaknya terdapat 7 kepala keluarga yang terdampak langsung. Karena rumah warga berada dipinggir tanggul yang jaraknya hanya sekitar 15 meter dari tebing sungai bengawan Solo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.