Sukses

Pemkot Surabaya Kerahkan Personel Gabungan Antisipasi Cuaca Ekstrem

Pemkot Surabaya mengimbau kepada seluruh warga Surabaya untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang sangat mendesak seiring ada peringatan dini cuaca ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah titik wilayah di Surabaya, Jawa Timur menjadi perhatian pemerintah kota Surabaya seiring ada peringatan dini berupa cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada sore hingga malam ini.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menyebar personel gabungan di beberapa titik di Kota Pahlawan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut.

“Penyebaran personel sudah kita lakukan, sekitar 25-50 personel di setiap titik," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/2/2020).

Ia menuturkan, peringatan dini yang disampaikan pada situs resmi BMKG yakni bmkg.go.id menyebut akan terjadi cuaca ekstrem di 26 provinsi di Indonesia termasuk di Surabaya.

Personel gabungan tersebut terdiri dari Badan Penanggungan Bencana (BPB) Linmas, Satpol PP, dan Satgas PU Bina Marga dan Pematusan serta personel dari Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya.

Personel-personel itu disebar di titik-titik yang diprediksi masih akan ada genangan. Adapun beberapa titik yang menjadi pusat perhatian pemkot itu di antaranya adalah Kupang Jaya, HR. Muhammad, seputaran Opak, Wonokromo depan RSI, Ahmad Yani dan Margorejo. Sedangkan di pusat kota diantaranya di Bubutan, Gubeng, dan juga Jalan Semarang dan sekitarnya.

"Beberapa titik yang sempat tergenang saat hujan deras, sudah dilakukan normalisasi saluran oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, sehingga kami harapkan kembali normal," kata dia.

Menurut Eddy, berdasarkan prediksi BMKG, Ahad pukul 16.00-22.00 WIB akan ada hujan petir. Sedangkan arah angin mulai dari Barat ke Timur, sehingga di Surabaya barat dan Surabaya selatan seperti kemarin diperkirakan ada curah hujan tinggi.

"Sementara, kelembaban 60 persen. Suhunya minus 40 sampai 50 derajat, sehingga bisa menimbulkan awan cibi," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkot Surabaya mengimbau kepada seluruh warga Surabaya untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang sangat mendesak. Terutama pada pukul 16.00-22.00 WIB. "Lebih baik di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak, semoga tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Lebat Akibatkan Banjir di Surabaya Jelang Akhir Pekan

Sebelumnya, hujan yang mengguyur Surabaya, Jawa Timur pada Jumat sore hingga malam hari, 31 Januari 2020 menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.

Dihimpun dari berbagi sumber, genangan air setinggi kurang lebih 40 centimeter terlihat di sepanjang Frontage A Yani sisi utara setelah bundaran Waru hingga flyover Wonokromo. Banjir juga menggenangi bagian Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya.

Banjir juga terjadi di wilayah Ketintang atau sisi selatan Royal Plaza. Kemacetan yang dari Frontage menuju ke Ketintang tak terelakkan lagi.

Banjir juga melanda perkampungan di Kawasan Wonocolo di Surabaya, mencapai ketinggian 60 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang permukaan lantai rumahnya tak terlalu tinggi dari jalan kampung turut terendam.

"Di Bukit Mas, tepatnya di jalan depan rumah saya juga banjir," kata warga Bukit Mas, Pertiwi Ayu Khrisna, Jumat pekan ini, seperti mengutip Antara.

Informasi yang dihimpun Antara, wilayah yang terendam banjir di Kota Pahlawan di antaranya Bukit Mas, Ketintang, Dukuh Kupang, Jalan Ahmad Yani atau depan Graha Pena, Kertajaya, kawasan Kodam V Brawijaya dan lainnya.

Menurut Ayu, akibat hujan deras di Bukit Mas tersebut jalanan tidak bisa dilewati sehingga banyak kendaraan bermotor, khususnya roda dua mogok.

"Tadi saya lihat mereka (pengendara motor) ke pinggir cari tempat yang tinggi atau ruko setelah motonya mogok," ujar Ayu yang juga Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.

Ayu menilai saluran air tidak terkoneksi dengan baik sehingga mengakibatkan banjir. Untuk itu, dia meminta Pemkot Surabaya membenahi semua titik yang menjadi penyebab banjir. Hal sama juga dikatakan Ifa, warga Rungkut yang sempat terjebak banjir di kawasan Kodam V Brawijaya.

"Tadi mobil saya sempat mau mogok, tapi saya langsung ke pinggir, ke dataran tinggi. Saya melihat banyak motor yang mogok," kata dia.

Ifa mengatakan hujan kali ini cukup deras sehingga membuat daerah Kodam sempat tergenang air hujan. "Biasanya ini jarang terjadi. Saya kebetulan sering datang ke daerah Kodam," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.