Sukses

5 Fakta Menarik Karapan Sapi, Tradisi Khas Masyarakat Madura

Tradisi Karapan Sapi memiliki makna penting bagi masyarakat Madura.

Liputan6.com, Jakarta Madura adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Jika ingin berkunjung ke pulau Madura, kamu akan melewati jembatan Nasional Suramadu yang merupakan pintu utama pulau tersebut. 

Madura terkenal dengan wisata kulinernya yaitu sate khas Madura. Namun, tak hanya itu, ternyata Madura juga memiliki tradisi unik yang populer hingga ke mancanegara yakni tradisi Karapan sapi.

Tradisi Karapan Sapi merupakan lomba pacuan sapi yang digelar setiap tahun antara bulan Agustus hingga September. Tradisi ini memiliki makna penting bagi masyarakat Madura.

Selain menjadi lomba pacuan sapi, tradisi ini menjadi ajang bergengsi yang dapat dapat mengangkat status sosial orang Madura. Karena sapi yang diperlombakan harus berkualitas serta memiliki tubuh sehat dan kuat.

Tradisi Karapan Sapi ini diadakan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur warga atas suburnya tanah yang dulunya tandus. Berikut fakta-fakta menarik Karapan Sapi asli Madura yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (4/9/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Karapan sapi memiliki empat babak

Pelaksanaan tradisi Karapan Sapi dibagi menjadi empat babak. Babak pertama seluruh sapi akan diadu kecepatannya dalam dua pasang yang bertujuan untuk memisahkan kelompok menang dan kalah.

Babak kedua merupakan babak pemilihan kembali, pasangan sapi yang masuk dalam kelompok menang akan dipertandingkan kembali.

Babak ke tiga dan keempat adalah babak semi final dan final. Pada babak ketiga, pasangan sapi dipertandingkan untuk menentukan tiga pasang sapi dari masing-masing kelompok.

Sementara itu di babak keempat, pasangan sapi yang menang dibabak ketiga akan diadu kembali untuk menentukan juara I, II, dan III.

3 dari 6 halaman

2. Ada Joki dalam Karapan Sapi

Tradisi Karapan Sapi terdapat seorang joki yang akan mengendalikan gerak lari sapi dengan berdiri dan menarik sejenis kereta kayu. Dalam pertandingan ini dua ekor sapi akan dipaksa berlari kencang sampai pada garis finish.

Panjang lintasan pacu Karapan Sapi kurang lebih 100 meter dan pertandingan ini berlangsung selama sepuluh detik sampai satu menit.

4 dari 6 halaman

3. Sapi Harus Dirawat

Mengikuti perlombaan Karapan Sapi tidak cukup mudah. Sapi yang digunakan untuk perlombaan harus dilatih dan dirawat lebih dahulu.

Tubuh sepasang sapi harus dibentuk agar sehat dan kuat. Biaya yang dikeluarkan untuk makanan maupun pemelihataan lainnya juga tidak sedikit.

Sapi-sapi ini sebelum mengikuti perlombaan akan diberi jamu dan puluhan telur ayam perhari.

5 dari 6 halaman

4. Awalnya Karapan Sapi diadakan karena kurang suburnya lahan pertanian di Madura

Karapan Sapi pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi, Sumenep pada abad 13. Diketahui pada zaman dahulu Pulau Madura memiliki lahan pertanian yang kurang subur.

Pangeran Katandur memperkenalkan cara membajak sawah dengan menggunakan sepasang bambu. Kemudian bambu tersebut ditarik oleh dua ekor sapi yang berdiri sejajar. Dengan menggunakan pecut, petani memacu jalannya sapi-sapi tersebut sehingga tanah persawahan dapat terolah dengan baik.

Setelah memperoleh hasil panen yang memuaskan, Pangeran Ketandur pun mengajak warga di desanya untuk mengadakan balapan sapi. Kegiatan tersebut diadakan sebagai perwujudan rasa syukur atas suburnya tanah yang dulunya tandus. Kini tradisi ini terus berkembang dan tetap dijaga kelestariannya.

6 dari 6 halaman

5. Ada dua macam perayaan karapan sapi di Madura

Terdapat dua macam perayaan karapan sapi di Madura, yang pertama adalah Bupati Cup dan yang kedua adalah Presiden Cup. Bupati cup biasanya diadakan dua kali dalam setahun. Para pemenang dari bupati cup ini biasanya akan melanjutkan pertandingannya ke Presiden cup.

Acara Presiden Cup ini sangat meriah dan ramai. Karapan Sapi Presiden Cup akan diselenggarakan di kota Bangkalan pada awal bulan Oktober tahun 2019.

Dalam event karapan sapi para penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelum memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi yang diiringi dengan alat musik seronen perpaduan alat musik khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.