Sukses

Jakarta Kebanjiran, Roy Marten: Karena Kita Jahat dengan Alam

Jakarta kembali dikepung banjir. Di mata Roy Marten, bencana musiman ini adalah akibat manusia yang telah berbuat jahat terhadap alam.

Jakarta kembali dikepung banjir. Di mata Roy Marten, bencana musiman ini adalah akibat manusia yang telah berbuat jahat terhadap alam semesta. Agar tak banjir, Roy pun menekankan supaya warga Ibukota tidak merusak alam.

"Bencana terjadi ketika kita berbuat jahat pada alam. Alam akan marah. Hari ini sudah banjir, tapi ini kesalahan sejak puluhan tahun kita jahati alam. Kita rusak alam," kata Roy di acara santunan dan syukuran ulangtahun Jenny Rachman di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1/2014).

Sama seperti warga Jakarta yang lain, Roy pun mencicipi apa rasanya terkena banjir. Sejak Jumat (17/1/2014) malam, rumahnya di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, mulai digenangi air setinggi 20 centimeter. Sebabnya, tanggul di dekat komplek rumah Roy jebol.

"Meski kebanjiran, saya tidak mengeluh. Saya penganut filosofi Jawa, apapun itu harus tetap bersyukur. Saya memang kebanjiran, tapi bersyukur tidak sampai 7 meter seperti saudara-saudara kita yang lain," ungkap ayah dari Gading Marten.

Ia berharap, banjir tak lagi menyergap Ibukota. Roy pun menaruh harapannya ke pundak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Penanganan Jokowi sudah sangat baik. Tapi kan nggak mudah menghilangkan banjir, karena ini sudah kesalahan sejak lama. Dia butuh empat sampai 10 tahun untuk mengatasi kerusakan. Kitanya yang harus mendukung dengan mengubah perilaku yang merusak alam," tutup Roy.(Jul/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.