Sukses

Bioskop Jadi Kawasan Wajib Masker Saat New Normal, Ernest Prakasa Ingatkan Ini

Saat fase new normal nanti, bioskop akan menjadi kawasan wajib masker. Ernest Prakasa menyambut baik seraya ingatkan hal ini.

Liputan6.com, Jakarta Juni 2020, masyarakat Jakarta menjalani PSBB masa transisi. Bulan berikutnya, fase new normal dimulai. Ernest Prakasa mendengar kabar, bioskop akan kembali beroperasi pada Juli 2020. Jaringan bioskop Cinema XXI menyiapkan sejumlah protokol kesehatan.

Pertama, baik petugas bioskop dan pengunjung wajib pakai masker. Kedua, pengukuran suhu tubuh untuk pengunjung dan petugas bioskop. Ketiga, penerapan physical distancing (minimal 1 meter) di seluruh lingkungan bioskop termasuk di dalam studio.

Ernest Prakasa menyambut baik kebijakan ini. Sejumlah pihak mempertanyakan akankah industri film Indonesia bangkit di fase new normal atau semester kedua 2020? Ernest Prakasa mengulas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Semester Kedua, Wabah Reda?

“Kalau dibilang semester kedua Corona berakhir, semester kedua bulan apa, kan kita belum tahu. Desember juga semester kedua, ya. Saya belum tahu. Feeling sih bulan Juli, gitu ya,” ujar bintang film Ngenest dan Cek Toko Sebelah.

Ayah dua anak ini membayangkan, Juli 2020, orang keluar rumah karena sudah bosan. Perlahan mereka terbiasa dengan gaya hidup new normal. Apakah ini pertanda film Indonesia kembali bersinar dan bioskop ramai lagi? Ernest Prakasa optimistis.

3 dari 5 halaman

Akankah Film Indonesia Bangkit?

“Seberapa cepat? Saya bingung, sih kalau ditanya bulan apa bisa bioskop kembali ramai,” ungkapnya saat berbincang dengan Showbiz Liputan6.com via telepon, baru-baru ini. Ernest Prakasa membeberkan saat bioskop dibuka lagi, ada dua kendala.

Pertama, orang masih takut untuk masuk ke tempat umum yang banyak orang. “Selain itu anak-anak, remaja yang notabene kontributor tinggi untuk angka penonton bioskop mungkin masih dilarang sama orangtua. Jangan nonton bioskop dululah,” ia menduga.

4 dari 5 halaman

Bioskop dan Kebutuhan

Menonton di bioskop bukan kebutuhan primer atau sekunder. “Omong-omong kebutuhan, masuk ke poin kedua. Di tengah pandemi, kondisi ekonomi terganggu. Dengan penghasilan yang terganggu, ekonomi terdampak. Otomatis pengeluaran yang tidak esensial mungkin dikorbankan duluan,” urai Ernest.

Dalam hal ini, menonton ke bioskop. “Jadi, kapan kita bisa kembali normal, mungkin makan waktu cukup lama, walah tak tahu kapan persisnya,” beri tahu dia. 

5 dari 5 halaman

Efek Domino Covid-19

Sutradara Susah Sinyal dan Imperfect mengingatkan, ada banyak stok film Indonesia maupun impor yang mengantre tayang di bioskop usai wabah Covid-19. Ini juga mesti diantisipasi pihak jaringan bioskop.

“Otomatis film-film yang sudah ready tayang jadi numpuk. Efeknya domino. Salah satu dampaknya, dugaan saya, film-film yang berasal dari rumah produksi lebih kecil akan dapat kondisi yang harus menjadi alternatif kedua,” Ernest Prakasa mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.