Tanta Ginting Sebut Peran Antagonis Sangat Melelahkan, Ini Alasannya

Tanta Ginting menganggap karakter antagonis sebagai tantangan yang harus ia ambil sebagai aktor profesional. Ia tentu tak mau terjebak memainkan karakter yang itu-itu saja.

"Jadi memperkaya pengalaman saja di mana gue harus mendalami emosi, mendalami chemistry dengan lawan main," papar aktor berusia 38 tahun tersebut.

"Kalau antagonis harus dibenci sama penonton, kan itu yang kadang susah, harus melepas yang ada. Kita harus ciptakan karakter yang tidak disukai orang. Itu menurut gue enggak gampang," ujar bintang film Negeri Tanpa Telinga.

Untuk berperan sebagai Borne, Tanta Ginting memerlukan waktu cukup panjang untuk mendalami karakter. Ini dilakukan agar tingkat emosi yang ditunjukkan sesuai pada porsinya.

"Karena harus tahu dari segi ceritanya, seberapa kita mau menyeimbangkan emosinya. Karena kita enggak bisa tahu-tahu jadi antagonis banget, yang mukanya galak, tapi ternyata enggak dibutuhkan," ia menjelaskan.

Karena karakter Borne dan Tanta Ginting sangat berlawanan, sudah pasti ia harus bisa melakukan perpindahan karakter dengan baik.

"Kalau di sini, kan kelar film gue harus normal lagi, tiba-tiba ke set harus antagonis lagi. Itu kadang melelahkan. Kalau komedi, kan sehari-hari gue suka bercanda," Tanta Ginting mengakhiri.

Selain Tanta Ginting, Darah Daging dibintangi Ario Bayu, Angga Nattra serta Arnold Leonard. Mereka diceritakan sebagai adik beradik yang merampok sebuah bank demi menyelamatkan ibunya (Karina Suwandi). Darah Daging tayang di bioskop Tanah Air mulai 5 Desember 2019.