Sukses

Buka Kedai Kopi, Kaesang Pangarep Akui Bersaing dengan Gibran

Kaesang Pangarep melebarkan sayap usahanya dengan membuka kedai kopi.

Liputan6.com, Jakarta - Kaesang Pangarep membuktikan jika dirinya handal berbisnis. Setelah sukses dengan bisnis Sang Pisang yang sudah membuka puluhan cabang di berbagai kota, kini putra bungsu Presiden Joko Widodo itu melebarkan sayap usahanya.

Kaesang Pangarep akhirnya mewujudkan mimpi mengelola bisnis kopi. Hal itu dibuktikannya dengan membuka kedai kopi yang diberi nama Ternakopi.

"Saya punya cita-cita. Latihan jadi barista di salah satu sekolah di Jakarta. Setelah itu saya punya mimpi buka toko kopi sendiri. Itu sekitar setengah tahun yang lalu, ujar Kaesang Pangarep ketika meresmikan Ternakopi di bilangan Cipayung, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Untuk produk barunya ini, Kaesang Pangarep pun turun tangan langsung ketika mengembangkan rasa. Ia sudah menyiapkan beberapa varian rasa yang nantinya bisa dinikmati oleh para pecinta kopi di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bersaing dengan Kakak

Kaesang menyebut bahwa ide dari bisnis ini masih merupakan usahanya untuk menyaingi sang kakak, Gibran Rakabuming Raka. Setelah menyaingi Markobar, sekarang ia membuka Ternakopi.

"Saya emang sudah lama pengin buka kopi sendiri. Kayak Sang Pisang ingin nyaingin Markobar. Jadi, Ternakopi itu pengin nyaingin Kopi Jolo. Jadi kakak saya ada bisnis apa, saya saingin," ujarnya dengan gayanya yang khas.

 

3 dari 3 halaman

Didukung Jokowi

Keputusan Kaesang Pangarep untuk terjun ke dunia bisnis didukung sepenuhnya oleh Jokowi. Presiden Republik Indonesia ketujuh itu juga menjadi tester pertama bagi produk baru Kaesang Pangarep sebelum diluncurkan ke publik.

"Ya, siapa lagi yang coba di rumah kalau bukan bapak. (Favoritnya) Gula Jawa. Kalau saya, yang gula Jawa ngeracik sendiri," beber Kaesang.

Soal pemilihan nama produk pun, Kaesang menjawab dengan setengah bercanda. "Soalnya gula Sumatera nggak ada. Makanya gula Jawa," jawabnya. (Kapanlagi.com/ Fikri Alfi Rosyadi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.