Sukses

Twitter Naikkan Kisaran Harga Saham Perdana

Twitter menaikan kisaran harga saham perdana menjadi US$ 23-US$ 25.

Perusahaan media sosial, Twitter Inc, telah menaikkan kisaran harga saham dalam rangka penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering-IPO). Twitter kini berani menaikkan kisaran harga saham perdana menjadi US$ 23- US$ 25 per saham dari semula US$ 17-US$ 20.

Dengan perubahan tersebut, Twitter diperkirakan bakal meraup dana segar sekitar US$ 1,6 miliar-US$ 1,8 miliar dari penawaran saham perdana. Demikian mengutip CNNMoney, Selasa (5/11/2013).

Perseroan diketahui bakal melepas 70 juta saham dalam proses IPO kali ini. Dengan kisaran harga saham baru itu, nilai perusahaan ditaksir mencapai US$ 12,8 miliar-US$ 13,9 miliar. Nilai itu menjadi sekitar setengah nilai pasar dari perusahaan media sosial lainnya Linkedln.

Saat penawaran saham perdana, hanya investor institusi seperti hedge fund dan pengelola reksa dana yang dapat membeli saham pada harga saham perdana dari penjamin emisi di hari pertama.

Penawaran saham perdana Twitter ditangani oleh Goldman Sach dan Morgan Stanley. Penetapan harga saham perdana Twitter kemungkinan dilakukan pada Rabu.

Selain itu, investor lain dapat mengambil kesempatan pertama membeli saham Twitter setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa saham New York dengan kode saham TWTR.

Twitter mengumumkan IBM telah mengeluh kepada pihaknya mengenai pelanggaran tiga hak paten. IBM bersama Twitter sedang mencoba untuk menyelesaikan tuduhan itu. Manajemen Twitter tidak percaya pihaknya melanggar paten IBM.

Adapun kepemilikan saham Twitter sebelum penawaran saham perdana antara lain Evan William yang memiliki 10,4% saham dengan nilai US$ 1,3 miliar-US$ 1,4 miliar. CEO Twitter Dick Costolo memiliki saham Twitter senilai US$ 191,9 juta. Sementara itu, salah satu direktur Twitter Peter Fenton memiliki saham senilai US$ 789 juta.

Dikabarkan Twitter menaikan kisaran harga perdana sahamnya didorong dari permintaan yang kuat. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.