Sukses

Investor Asing Beli Saham Rp 761,93 Miliar, IHSG Melesat 0,47%

Investor asing membeli saham sebesar Rp 761,93 miliar sehingga angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Selasa, 19 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (19/3/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,47 persen ke posisi 7.336,74. Indeks LQ45 menguat 0,36 persen ke posisi 997,15. Seluruh indeks saham acuan menguat. Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.361,53 dan terendah 7.314,18.

Sebanyak 257 saham menguat dan 251 saham melemah. 262 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.215.805 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 761,93 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 26,96 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham nonsiklikal menguat 1,08 persen, dan catat penguatan terbesar. Selanjutnya, sektor saham energi mendaki 0,73 persen, sektor saham industri bertambah 0,29 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,58 persen. Kemudian sektor saham keuangan melesat 0,11 persen, sektor saham properti bertambah 0,68 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,65 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi turun 0,89 persen, catat koreksi terbesar. Selain itu, sektor saham basic melemah 0,16 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,46 persen, dan sektor saham transportasi merosot 0,11 persen.

Dikutip dari Antara, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia bergerak variasi karena pelaku pasar memiliki pandangan yang berbeda terhadap beberapa sentimen belakangan ini.

 

 

Dari Jepang, Bank of Japan memutuskan menaikkan suku bunga ke level 0 persen atau keluar dari suku bunga negatif seiring kenaikan upah yang terbesar dalam lebih dari tiga dekade.

Hal itu telah dinantikan pelaku pasar setelah sekian lama suku bunga Jepang terus berada di zona negatif. Selain Jepang, Australia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya pada level 4,35 persen, karena inflasi masih belum sesuai target yang sebesar 2-3 persen, tetapi, kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga semakin dekat setelah inflasi perlahan mulai menurun dan terakhir pada kuartal I 2024 berada di level 4,1 persen (yoy).

Sementara itu, di China, Evergrande baru-baru ini mengalami gagal bayar, dituding memalsukan pendapatan sebesar USD 78 miliar selama dua tahun terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SONA melonjak 25 persen
  • Saham FAST melonjak 24,82 persen
  • Saham JARR melonjak 20,97 persen
  • Saham NIKL melonjak 20,19 persen
  • Saham WAPO melonjak 19,13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham DADA merosot 14,29 persen
  • Saham GTRA merosot 13,22 persen
  • Saham LAPD merosot 12,50 persen
  • Saham EPAC merosot 12,50 persen
  • Saham CCSI merosot 12,50 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 735,7 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 687,6 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 560,8 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 302,9 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 252,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 109.866 kali
  • Saham INET tercatat 56.443 kali
  • Saham WIFI tercatat 46.814 kali
  • Saham PMMP tercatat 34.463 kali
  • Saham BBRI tercatat 22.191 kali
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat ke level 40.000 pada perdagangan Selasa, 19 Maret 2024 setelah bank sentral Jepang menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak 2007.

Bank sentral Jepang menaikkan suku bunga untuk pertama kali dalam 17 tahun menjadi 0-0,1 persen dari minus 0,1 persen. Bank sentral juga hapuskan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil yang menandai perubahan bersejarah dalam kebijakan tersebut.

Indeks Nikkei menguat 0,66 persen ke posisi 40.003,60. Indeks Topix bertambah 1,06 persen ke posisi 2.750,97.

Di sisi lain, the Reserve Bank of Australia atau bank sentral Australia pertahankan suku bunga acuan 4,35 persen.

“Meskipun data terbaru menunjukkan inflasi mereda, tetapi angka tersebut masih tetap tinggi,” ujar bank sentral Australia.

Bank sentral Australia juga prediksi akan ada waktu sebelum inflasi turun dalam kisaran target 2 persen-3 persen.

Indeks ASX 200 menguat 0,36 persen ke posisi 7.7703. Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,1 persen ke posisi 2.656,17. Indeks Kosdaq terpangkas 0,29 persen ke posisi 891,91. Indeks Hang Seng tergelincir 1,13 persen. Indeks CSI 300 merosot 0,72 persen ke posisi 3.577,63.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.