Sukses

IHSG Sentuh Posisi 7.300, Nilai Transaksi Harian Saham Susut 10,23 Persen pada 26 Februari-1 Maret 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis sebesar 0,23 persen, berada pada level 7.311 dari pekan lalu di posisi 7.295,095 pada 26 Februari-1 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 26 Februari-1 Maret 2024 ditutup bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis sebesar 0,23 persen ke posisi level 7.311. IHSG pada pekan lalu di posisi 7.295,095.

Kemudian, frekuensi transaksi harian selama sepekan naik 2,76% menjadi 1,304 juta kali transaksi dari 1,269 juta kali transaksi pada sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan melonjak 33,08% menjadi 20,50 miliar lembar saham dari 15,41 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Mengutip data Bursa,Sabtu (2/3/2024), rata-rata nilai transaksi harian BEI turun sebesar 10,23 persen menjadi Rp 11,19 triliun dari Rp 10,15 triliun pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar naik 1,13% menjadi Rp11.703 triliun dari Rp11.572 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara pergerakan investor asing pada Jumat, 1 Maret 2024 mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 388,4 miliar. Selama sepekan, investor asing menjual saham Rp 3,02 triliun. Sepanjang 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 18,05 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pekan ini IHSG menguat 0,23 persendipengaruhi oleh berbagai sentimen. Sentimen itu antara lain beberapa rilis data ekonomi berbagai negara yakni pertumbuhan ekonomi, indeks PCE dan data manufaktur Amerika Serikat.

"Di sisi lain juga terdapat data manufaktur China dan inflasi Jepang. Dari Indonesia, terdapat rilis data inflasi Februari yang bergerak menguat ke 2,75 persen YoY,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (2/3/2024).

Pada pekan depan, Herditya menuturkan, IHSG bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. IHSG akan bergerak di level support 7.252 dan level resistance 7.370. "Untuk pekan depan, kami perkirakan terdapat berbagai sentimen di antaranya data pekerjaan AS, neraca perdagangan dan inflasi China,” tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pencatatan Saham

Mengawali pekan ini pada Senin, 26 Februari 2024, perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka oleh PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan Yayasan Puteri Indonesia dalam rangka pembekalan literasi finansial untuk 45 finalis Puteri Indonesia 2024.

Pembekalan untuk finalis Puteri Indonesia tersebut berupa workshop pengenalan pasar modal agar ke depannya mereka dapat berinvestasi dengan baik. Kemudian pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold (MDKA) mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp 1.500.000.000.000,00.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pada Selasa, 27 Februari 2024, PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI.

VISI merupakan perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Perindustrian dengan sub industri Peralatan Kantor. Dengan tercatatnya VISI, jumlah perusahaan tercatat di BEI adalah sebanyak 921.

 

 

3 dari 3 halaman

Total Penerbitan Obligasi

Kemudian pada Rabu, 28 Februari 2024, Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 (PYFA01CN3) dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 400.000.000.000,00 dan jangka waktu dua tahun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah idBBB+ (Triple B+).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 15 emisi dari 14 emiten senilai Rp15,28 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini