Sukses

BEI Gembok Sementara Perdagangan Saham Pengelola Ayam Nelongso

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) di pasar regular dan tunai pada Senin, 26 Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK). Penghentian sementara (suspensi) saham BAIK lantaran terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham BAIK, sebagai bentuk perlindungan bagi Investor BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BAIK pada perdagangan tanggal 26 Februari 2024,” mengutip pengumuman BEI, Kamis (22/2/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BAIK. Saham pengelola gerai Ayam Goreng Nelongso itu terus merosot sejak diperdagangkan di Bursa.

Melansir data RTI, saham BAIk ditutup turun 5,61 persen ke posisi 101 pada Jumat, 23 Februari 2024. Dalam sepekan, harga saham BAIK turun 30,82 persen. Harga saham BAIK saat ini susut 63,67 persen dari harga IPO yang dipatok 278 per saham.

Sebelumnya, perseroan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 225 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar.

Perseroan telah menetapkan harga penawaran final yakni Rp 278 per lembar. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 62,55 miliar dari IPO. Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 3,48 persen dana IPO untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal.

Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

Kemudian sekitar Rp 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar. Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Harga Saham pada 15 Februari 2024

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru pada Kamis,15 Februari 2024. Emiten tersebut yakni PT Bersama Mencapai Puncak Tbk yang diperdagangkan dengan kode saham BAIK.

Pada perdagangan perdananya, saham pengelola gerai Ayam Goreng Nelongso itu naik 2,88 persen ke posisi 286, sesaat setelah pembukaan perdagangan. Frekuensi perdagangan saham BAIK tercatat sebanyak 1.668 kali. Volume saham yang ditransaksikan mencapai Rp 5,07 miliar.

Pada pukul 09.50 WIB, saham BAIK anjlok 24,46 persen ke posisi Rp 210 per saham. Saham BAIK berada di level tertinggi Rp 346 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.605 kali dengan volume perdagangan 2.149.332 saham. Nilai transaksi Rp 52,7 miliar.

Sebelumnya, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Harga penawaran final yakni Rp 278 per lembar. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 62,55 miliar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 3,48 persen dana IPO untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal. Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

 

3 dari 4 halaman

Dana IPO

Kemudian sekitar Rp 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.

Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding. Selama masa penawaran umum yang berlangsung pada 2-12 Februari 2024, minat investor terhadap saham BAIK sangat tinggi, terbukti dengan Perseroan berhasil mengalami oversubscribe hingga mencapai hampir 125 kali.

"Kami sangat bersyukur atas antusiasme investor yang luar biasa terhadap saham BMP. Kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 125 kali. Artinya dari Initial Pooling, current demand-nya adalah sebesar Rp 2,5 triliun lebih, hal ini menunjukkan tingginya minat pasar terhadap perusahaan kami dan prospeknya di masa depan," kata Nanang dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

 

4 dari 4 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya diberitakan, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/2/2024).

Pengelola ayam goreng Nelongso ini menjadi perusahaan tercatat ke-18 pada 2024 di BEI yang mencatatkan saham 1,125 miliar saham. Jumlah saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebanyak 900 juta saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 225 jut saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 278. Dengan demikian, Perseroan meraup dana segar Rp 62,55 miliar dari IPO.

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 3,48 persen dana IPO untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal. Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

Kemudian sekitar 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar. Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding.

Perseroan juga mencatatkan jumlah waran seri I sebesar 225 juta waran dengan harga pelaksanaan Rp 400 per saham. Rasio waran Perseroan 1:1 yang berarti pemegang satu saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Perseroan memperoleh dana Rp 90 miliar dari penerbitan waran.

Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan. Di antaranya pembelian bahan baku dan marketing atau pemasaran.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.