Sukses

IHSG Melemah Terbatas Setelah Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 6%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,05 persen ke posisi 7.349,02 pada perdagangan saham Rabu, 21 Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Rabu (21/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan 6 persen. dan 326 saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,05 persen ke posisi 7.349,02. Indeks LQ45 terpangkas 0,24 persen ke posisi 1.008,41. Indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.370,88 dan terendah 7.286,67. Sebanyak 326 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 221 saham menguat dan 224 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.404.448 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Investor asing membeli saham Rp 79,24 miliar. Dengan demikian, investor asing membeli saham Rp 22,37 triliun sepanjang 2024.

Sektor saham (IDX-IC) cenderung beragam. Sektor saham siklikal naik 1,96 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan naik 1,04 persen, sektor saham energi bertambah 0,30 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,21 persen, sektor saham transportasi melesat 0,23 persen dan sektor saham industri berada di zona hijau.

Sementara itu, sektor saham basic terpangkas 1,05 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,57 persen, sektor saham keuangan merosot 0,15 persen, sektor saham properti susut 0,34 persen dan sektor saham teknologi melemah 1,08 persen.

Mengutip Antara, Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung melemah seiring dengan indeks bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS) karena menurunnya harapan pemangkasan tingkat suku bunga yang lebih awal dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen The Fed

Pelaku pasar juga menantikan rilis risalah rapat pertemuan terakhir the Federal Reserve serta pernyataan dari sejumlah pejabat the Fed pada Kamis, 22 Februari 2024 waktu Amerika Serikat.

“Dari Jepang, pasar juga merespons rilisnya neraca perdagangan Januari 2023 yang menurun menjadi 1758,3 miliar yen setelah 68,9 miliar yen.

Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas juga menilai, pasar tampaknya juga merespon rilisnya Japan Reuters Tankan Index, untuk Februari yang turun menjadi minus 1, atau jauh di bawah posisi bulan lalu yang berada di angka 6.

"Dari dalam negeri, IHSG terkontraksi setelah salah satu pasangan calon dalam perhelatan pemilihan presiden berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengajukan hak angket terhadap indikasi kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu)," 

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AHAP melambung 27,19 persen
  • Saham SMLE melambung 25,38 persen
  • Saham MTWI melambung 21,92 persen
  • Saham INDR melambung 20,50 persen
  • Saham ALII melambung 18,25 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ARTI terpangkas 20 persen
  • Saham MMIX terpangkas 15 persen
  • Saham MIRA terpangkas 14,29 persen
  • Saham DADA terpangkas 14,29 persen
  • Saham TOSK terpangkas 11,76 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 933,1 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 750,7 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 645,2 miliar
  • Saham FILM senilai Rp 374,6 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 77.590 kali
  • Saham BAIK tercatat 68.665 kali
  • Saham FILM tercatat 49.553 kali
  • Saham ALII tercatat 47.561 kali
  • Saham WIFI tercatat 36.559 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Beragam

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 21 Februari 2024 mengikuti wall street. Selain itu, investor menilai data perdagangan Jepang dan memburuknya sentimen bisnis di antara produsen besar.

Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng melonjak 3 persen sebelum memangkas kenaikan menjadi 1,86 persen pada jam terakhir perdagangannya yang didorong saham properti, teknologi dan perawatan kesehatan.

Indeks CSI 300 China naik 1,35 persen ke posisi 3.456,87. Indeks Nikkei 225 di Jepang susut 0,26 persen ke posisi 38.262,16 setelah kepercayaan bisnis pabrikan Jepang jatuh ke -1 pada Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya 6, menurut jajak pendapat Reuters Tankan. Ini menandai pembacaan negatif pertama sejak April lalu.

Data itu muncul kurang dari seminggu setelah Jepang masuk resesi secara teknikal dan kehilangan posisinya sebagai negara dengan ekonomi global terbesar ketiga. Jajak pendapat bulanan Reuters dianggap sebagai indikator utama survei resmi Bank of Japan.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,17 persen ke posisi 2.653,31. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,66 persen ke posisi 7.608,4.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.