Sukses

Top 3: Sektor Saham yang Bisa Dilirik pada Tahun Naga Kayu

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 11 Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2024 menandai dimulainya Naga Kayu dalam astrologi China. Momentum ini diyakini juga penting untuk prediksi keberuntungan.

Khusus untuk pasar saham, CEO Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem mengatakan Tahun Naga Kayu Yang diharapkan membawa energi pembaharuan dan pertumbuhan.

"Naga melambangkan kekuatan dan transformasi. Sementara Kayu Yang menandakan pertumbuhan dan ekspansi. Diterjemahkan ke pasar modal, ini bisa berarti peluang signifikan di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan, di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi kunci," kata Hendra kepada Liputan6.com, Sabtu, 10 Februari 2024.

Artikel Sektor Saham yang Bisa Dilirik pada Tahun Naga Kayu, Apa Saja? Menyita perhatian di kanal saham. Ingin tahu apa saja artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal saham yang dirangkum pada Minggu, (11/2/2024):

1.Sektor Saham yang Bisa Dilirik pada Tahun Naga Kayu, Apa Saja?

Tahun Baru Imlek 2024 menandai dimulainya Naga Kayu dalam astrologi China. Momentum ini diyakini juga penting untuk prediksi keberuntungan.

Khusus untuk pasar saham, CEO Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem mengatakan Tahun Naga Kayu Yang diharapkan membawa energi pembaharuan dan pertumbuhan.

"Naga melambangkan kekuatan dan transformasi. Sementara Kayu Yang menandakan pertumbuhan dan ekspansi. Diterjemahkan ke pasar modal, ini bisa berarti peluang signifikan di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan, di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi kunci," kata Hendra kepada Liputan6.com, Sabtu, 10 Februari 2024.

Meski ada potensi pertumbuhan, volatilitas pasar mungkin meningkat, terutama karena perubahan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik. Investor bisa mencari celah untuk memanfaatkan volatilitas dan mencari peluang di tengah ketidakpastian.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Wall Street Beragam, Indeks S&P 500 Sentuh Posisi 5.000

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 9 Februari 2024. Wall street bervariasi setelah revisi inflasi Desember lebih rendah dari yang dilaporkan pertama kali.

Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup di atas level penting 5.000 seiring laba perusahaan yang kuat dan berita makro ekonomi. Demikian dikutip dari CNBC, Sabtu (10/2/2024).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,57 persen ke posisi 5.026,61. Indeks Nasdaq bertambah 1,25 persen ke posisi 15.990,66. Indeks Dow Jones melemah 54,64 poin atau 0,14 persen ke posisi 38.671,69.

Selama sepekan, indeks S&P 500 bertambah 1,4 persen, sedangkan indeks Nasdaq naik 2,3 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones mendatar. Rata-rata indeks acuan mencatat kenaikan dalam lima minggu berturut-turut dan 14 minggu mencatat kinerja positif dalam 15 minggu.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Saham Walt Disney Melonjak 13% Selama Sepekan, Apa Sebabnya?

Saham Walt Disney (NYSE:DIS) melonjak minggu ini sebanyak 13,4%, menurut data yang disediakan oleh S&P Global Market Intelligence. Hingga pasar tutup pada Jumat, 9 Februari 2024 saham Disney masih menguat 11,6%.

Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (10/2/2024), katalis yang mendorong perusahaan media hiburan tersebut lebih tinggi adalah hasil keuangan kuartalan Disney dan sejumlah pengumuman tambahan yang mengembalikan penguatan saham.

Untuk kuartal pertama tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 30 Desember, perusahaan melaporkan pendapatan sebesar USD 23,5 miliar atau setara Rp 366,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.611 per dolar AS).

Meskipun hal tersebut mungkin bukan alasan untuk merayakannya, langkah-langkah pemotongan biaya yang dilakukan perusahaan meningkatkan profitabilitas, karena laba per saham (EPS) yang disesuaikan melonjak 23% menjadi USD 1,22 atau setara Rp 19.045. 

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini