Sukses

Janu Putra Sejahtera Jadi Emiten Pendatang Baru di BEI

PT Janu Putra Sejahtera Tbk memakai kode saham AYAM sebagai perusahaan tercatat saham ke-78 di BEI pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Janu Putera Sejahtera Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (30/11/2023).

PT Janu Putra Sejahtera Tbk memakai kode saham AYAM sebagai perusahaan tercatat saham ke-78 di BEI pada 2023. Perseroan mencatatkan 4 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri antara lain Haji Singgih Januratmoko sebesar 3,13 miliar saham, Hajjah Sova Marwati sebesar 32 juta saham, dan Fadhl Muhammad Firdaus sebesar 32 juta saham.Demikian mengutip data BEI, Kamis pekan ini.

Sedangkan saham penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Janu Putra Sejahtera sebesar 800 juta saham dengan nilai nominal Rp 25. Jumlah saham yang dilepas itu 20 persen kepemilikan publik. Kapitalisasi pasar saham yang tercatat Rp 400 miliar. Perseroan menetapkan harga perdana Rp 100 sehingga total dana yang diperoleh sebesar Rp 80 miliar.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, dana IPO antara lain akan digunakan untuk berbagai keperluan strategis perusahaan. Hal ini termasuk pembelian tanah, pengembangan kandang PT Janu Putra Sejahtera, fasilitas penetasan telur, pelunasan utang usaha kepada PT Janu Putra Abadi dan pembelian parent stock PT Janu Putra Sejahtera berusia satu hari.

Hingga Mei 2023, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp115,66 miliar, dengan laba bersih mencapai Rp4,25 miliar. Meskipun terjadi penurunan penjualan, strategi efisiensi operasional berhasil menghasilkan pertumbuhan positif yang signifikan.

Salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan PT Janu Putra Sejahtera adalah meningkatnya konsumsi daging, yang didorong oleh kenaikan pendapatan dan pemahaman gizi masyarakat. Hal ini memberikan fondasi yang solid bagi perkembangan PT Janu Putra Sejahtera.

Dalam menghadapi persaingan tinggi di industri, PT Janu Putra Sejahtera optimis dapat mempertahankan pangsa pasar dan tumbuh di tengah dinamika yang berubah. Risiko seperti wabah flu burung menjadi fokus perusahaan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan memitigasi dampaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lepas 20 Persen Saham ke Publik

Sebelumnya diberitakan, PT Janu Putra Sejahtera Tbk, perusahaan bergerak di usaha peternakan dan rumah potong ayam di Daerah Istimewa Yogyakarta menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

PT Janu Putra Sejahtera Tbk melepas 800 juta saham ke publik atau maksimal 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 100-Rp 110 per saham dalam rangka IPO. Dengan demikian, dana hasil IPO maksimal yang akan diperoleh sekitar Rp 88 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar Rp 15,52 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kulonprogra Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya sekitar Rp 11,53 miliar untuk melunasi utang dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Adapun setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain Haji Singgih Januratmoko sebesar 78,40 persen, Hj Sova Marwati sebesar 0,80 persen, Fadhl Muhammad Firdaus sebesar 0,80 persen dan masyarakat sebesar 20 persen.

Hingga Mei 2023, perseroan meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 4,25 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,66 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 115,66 miliar hingga Mei 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 148,97 miliar.

 

3 dari 4 halaman

OJK Optimistis Penghimpunan Dana di Pasar Modal Rp 200 Triliun Bakal Tercapai

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis nilai penghimpunan dana di pasar modal Indonesia dapat mencapai Rp 200 triliun hingga akhir 2023. Ini mengingat, hingga kini sudah tercapai sekitar Rp 190 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya berharap target penghimpunan dana ini akan tercapai. Bahkan, ia juga berharap bisa melebihi target yang telah ditetapkan. 

"Mudah-mudahan kami optimis tahun ini akan tercapai target tersebut mungkin bisa lebih," kata Inarno dalam konferensi pers, Senin (10/9/2023). 

Di sisi lain, ia menyebut, pasar saham Indonesia sampai dengan 29 September 2023 melemah tipis  sebesar 0,19 persen mtd ke level 6.939,89 (Agustus 2023: 6.953,26), dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,06 triliun mtd utamanya akibat transaksi crossing (Agustus 2023: outflow Rp20,10 triliun mtd). 

"Beberapa sektor di IHSG pada September 2023 masih dapat menguat diantaranya sektor barang baku dan sektor energi,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja IHSG

Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 1,30 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp5,24 triliun (Agustus 2023: net sell sebesar 1,18 triliun ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di September 2023 meningkat menjadi Rp11,36 triliun mtd dan Rp10,49 triliun ytd (Agustus 2023: Rp11,20 triliun mtd dan Rp10,38 triliun ytd).

Sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN membukukan outflow investor asing sebesar Rp23,30 triliun mtd (Agustus 2023: outflow Rp8,89 triliun mtd), sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 26,54 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 15,38 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp60,81 triliun ytd. 

Di pasar obligasi korporasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,18 persen mtd tetapi secara ytd masih menguat 5,91 persen ke level 365,17 (Agustus 2023: menguat 0,09 persen mtd dan 7,17 persen ytd). Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp349,15 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp911,13 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.